Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Tangkapan Nelayan Prigi Menurun, Beban Biaya Operasional Meningkat

  • 06 Jun 2025 14:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Hasil tangkapan ikan nelayan di Pesisir Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, belum pulih secara maksimal. Sejumlah kapal yang berangkat melaut dalam beberapa hari terakhir banyak yang kembali tanpa hasil. Nelayan menyebut cuaca yang tidak menentu dan gelombang laut menjadi penyebab utama minimnya hasil tangkapan.

    Hafid, salah satu nelayan asal Pantai Prigi, mengaku sudah empat hari terakhir tidak mendapatkan ikan sama sekali saat melaut. Menurutnya, mayoritas kapal lain yang berangkat dari Prigi juga mengalami hal yang sama.

    “Tidak dapat ikan, sudah empat hari saya melaut tidak dapat sama sekali,” ujar Hafid.

    Ia menambahkan, dalam satu hari biasanya ada puluhan kapal yang berangkat ke laut. Namun dari sekitar 50 kapal, hanya sekitar sepuluh persen yang berhasil membawa pulang ikan. Hafid menilai cuaca yang tidak stabil, termasuk hembusan angin dan gelombang yang berubah-ubah, memengaruhi pergerakan ikan dan aktivitas nelayan.

    “Faktornya tadi malam itu anginnya kencang, kemudian gelombangnya itu tidak tinggi tapi sering, jadi mengganggu aktivitas ikan serta aktivitas nelayan juga,” ujarnya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Untuk mencari ikan, Hafid harus melaut sejauh 20 hingga 30 mil dari bibir pantai. Jarak tersebut membutuhkan pasokan bahan bakar yang tidak sedikit. Dalam sekali melaut, kapalnya bisa menghabiskan sekitar 120 liter bahan bakar. Dengan kondisi hasil tangkapan yang sangat minim, biaya operasional ini menambah beban dan potensi kerugian bagi para nelayan.

    Menurut Hafid, bulan Juni memang belum masuk masa ramai ikan. Ia memperkirakan hasil tangkapan baru akan meningkat pada bulan Juli mendatang. Namun, beberapa kapal masih bisa mendapatkan ikan meski dalam jumlah sedikit.

    Restu, nelayan lainnya, mengatakan bahwa hasil tangkapan dalam tiga hari terakhir didominasi oleh ikan semar berukuran kecil. Hari itu, ia mendapatkan sekitar 15 keranjang ikan, namun ukurannya tidak besar dan jumlahnya juga belum maksimal.

    “Hari ini dapat sekitar 15 keranjang ikan, ikan didominasi jenis semar tapi kecil-kecil,” ucap Restu.

    Ikan semar berukuran kecil yang didapat Restu dijual dengan harga antara Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per kilogram. Ia menyebut ikan jenis tersebut menjadi hasil utama yang didapatkan oleh kapal nelayan dalam beberapa hari terakhir, meski belum cukup untuk menutupi biaya operasional.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz