KBRT - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Bendungan menyebabkan banjir di kawasan Sumber Mbayong, yang menjadi salah satu sumber utama pasokan air bersih PDAM Trenggalek. Akibatnya, aliran air bersih ke ribuan pelanggan terganggu sejak Senin dini hari (09/06/2025).
Direktur PDAM Trenggalek, Darmono, menjelaskan bahwa banjir bandang menyebabkan material kayu, batu, dan ranting menutup bagian intek atau penangkap pipa di hulu sumber air tersebut.
“Memang kami mengambil dari Sungai Mbayong di tengah hutan. Jadi kalau banjir bandang yang besar itu, intek kami, penangkap pipa paling hulu tertutup material kayu, ranting, dan material batu-batu,” ujar Darmono saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.
Gangguan mulai terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Menurut Darmono, aliran air masih bisa bertahan selama dua jam setelah sumber utama terganggu. Namun setelah itu, pasokan air menurun drastis.
“Kira-kira dua jam setelahnya mulai mati. Biasanya memang panjangnya pipa ketika mati itu, dua jam masih bisa mencukupi, setelah itu menurun-menurun,” jelasnya.
Tim teknis dari PDAM telah dikerahkan ke lokasi sejak pagi untuk melakukan pembersihan material secara manual, mengingat medan tidak memungkinkan penggunaan alat berat.
“Teman-teman meluncur ke sana dan material jumlahnya banyak. Di sana itu tidak bisa dengan alat berat, bisanya manual, jadi kami melakukan perbaikan dengan alat tradisional, cangkul,” tambah Darmono.
Dari sekitar 9.000 pelanggan yang terlayani oleh Sumber Mbayong, diperkirakan 6.000 pelanggan terdampak langsung karena aliran air terhenti total. Namun, sebagian wilayah masih mendapatkan aliran meskipun dengan debit kecil.
“Itu sebetulnya yang mati 70 persen, yang 30 persen masih hidup karena kami punya sumur cadangan. Kecamatan Trenggalek, Pogalan, Karangan, dan Kecamatan Bendungan itu jelas terdampak. Cuman tidak keseluruhan, yang sebagian masih mengalir,” terang Darmono.
Ia juga menjelaskan bahwa perbedaan elevasi menjadi faktor tambahan yang memengaruhi distribusi air di beberapa wilayah.
“Perbedaan elevasi, yang di atas mati, yang di bawah masih mengalir kecil,” katanya.
PDAM Trenggalek mengerahkan dua tim untuk mempercepat pemulihan layanan. Tim pertama berangkat sejak Subuh, dan setelah melakukan peninjauan, menginformasikan perlunya tambahan tenaga. Tim kedua telah tiba di lokasi untuk membantu proses perbaikan.
“Insya Allah nanti jam 4 bisa mengalir,” tutupnya.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Lek Zuhri