KBRT – Puncak peringatan Hari Jadi ke-831 Kabupaten Trenggalek dimeriahkan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Jimat Kalimasada, Minggu (31/08/2025) lalu.
Lakon yang dipilih Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin sebulan sebelumnya itu, ternyata memiliki kemiripan dengan kondisi masyarakat saat ini.
Wayang kulit tersebut dibawakan dalang kondang Anom Dwijokangko. Mas Ipin, sapaan akrab bupati, berharap lakon yang menceritakan Prabu Puntadewa bertapa di bawah goa hingga mendapatkan Jimat Kalimasada bisa menjadi simbol doa dan tirakatan agar masyarakat Trenggalek segera terbebas dari keprihatinan.
“Bismillah diniati niki ringgitane ringgitan tirakatan. Saya tidak tahu, sebulan lalu saya mintanya Jimat Kalimasodo,” ucap Mas Ipin usai menyerahkan wayang gunungan kepada Dalang Anom Dwijokangko.
Menurutnya, cerita itu menggambarkan kesusahan seorang raja karena keadaan negara yang semrawut, lalu melakukan pertapaan.
“Ini salah satunya cerita, Raja Puntadewa digambarkan sedang mengalami kesusahan. Karena keadaan negara yang semrawut. Setelah itu bertapa di bawah goa. Ini seperti kondisi kita, sedang prihatin,” terangnya.
Ia pun berharap tirakatan tersebut membawa berkah bagi masyarakat Trenggalek.
“Dibawakan oleh Dalang Anom Dwijokangko, semoga tirakatan malam ini benar-benar dapat Jimat Kalimasodo, yang bisa membawa keberkahan bagi masyarakat Trenggalek,” harapnya.
Sebelum wayang kulit dimulai, masyarakat lebih dulu disuguhkan hiburan musik tradisional. Penampilan Sinden Niken Salindri bersama Mayangkara Campursari membuka malam puncak hari jadi itu.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz