Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Capar Dempul, Kuliner Legendaris Prambon yang Jadi Rebutan di Santri Fest Trenggalek

Ratusan warga Prambon menikmati Capar Dempul gratis dalam Prambon Santri Fest 2025. Kuliner khas ini telah ada sejak tahun 1990-an dan jadi kebanggaan warga.

  • 01 Nov 2025 12:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Ratusan warga Prambon menikmati Capar Dempul gratis
    • Kuliner khas ini telah ada sejak tahun 1990-an 

    KBRT – Ratusan warga memadati Balai Sinongkel, Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, dalam gelaran Prambon Santri Fest 2025, Jumat (31/10/2025). Antusiasme pengunjung meningkat saat panitia membagikan Capar Dempul, kuliner khas Desa Prambon, secara gratis pada sore hari.

    Capar Dempul merupakan hidangan tradisional berbahan dasar tempe goreng berbalut tepung gaplek dan capar (tauge) rebus. Makanan ini sudah dikenal sejak tahun 1990-an dan menjadi sajian favorit warga desa setempat.

    “Tahun 1994-an mulai ada dempul dari gaplek, capar dempul cocok buat orang tani dimakan pakai sego tiwul, dibuat sarapan,” ujar Suyati (64), warga RT 42 RW 08 Desa Prambon, yang ikut membagikan Capar Dempul gratis pada acara tersebut.

    Nenek yang akrab disapa Yati itu menuturkan, kuliner Capar Dempul muncul karena kebiasaan para petani di Prambon yang gemar menyantap campuran tempe gaplek, capar, dan bumbu pedas gurih ketika berada di sawah.

    Penampakan capar dempul yang dibagikan gratis. KBRT/Nandika

    Sejak 1994, Yati mulai berjualan Capar Dempul di Pasar Dusun Candi, Desa Prambon. Hingga kini, ia masih berjualan setiap pasaran Pon dan Kliwon.

    “Sampai sekarang masih jualan. Kalau pasaran, saya dari rumah pakai artco bawa capar dempul, tempe goreng, sama onde-onde dijual di pasar,” katanya.

    Menurut Yati, ada dua jenis bumbu untuk Capar Dempul. Pertama, bumbu dari parutan kelapa sangrai yang dicampur bawang, cabai, dan daun jeruk. Versi kedua menggunakan sambal kacang, mirip seperti bumbu pecel.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Pada acara peringatan Hari Santri ini, Yati membagikan ratusan porsi Capar Dempul kepada pengunjung. Antrian panjang sempat membuatnya kewalahan, namun dengan senyum ramah, ia tetap melayani satu per satu warga yang datang.

    “Hari ini bagiin gratis, ratusan tetap saya layani aja, buat shodaqoh,” tuturnya.

    Bersama sejumlah warga, Yati membagikan Capar Dempul dalam bungkus daun pisang. Tak sampai 30 menit, seluruh porsi yang disiapkan ludes disantap pengunjung.

    Ia mengatakan, harga Capar Dempul sangat terjangkau saat dijual di pasar.
    “Capar dempul murah meriah, Rp 2.000, sudah dapat satu bungkus pakai satu dempul,” ujarnya.

    Sementara itu, Amin Saropah, salah satu pengunjung, mengaku bangga dengan kehadiran kuliner khas tersebut. Ia yang merupakan pendatang dari Kediri mengatakan, Capar Dempul menjadi identitas kuliner khas Desa Prambon.

    “Saya asli Kediri. Sejak tinggal sama suami di sini, saya suka sama capar dempul,” katanya.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Sosial

    Editor:Zamz