Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

250 Warga Tonton Film di Sumberbening Dongko, Layar Bawah Bukit Padukan Film dan Tradisi

  • 07 Jul 2025 20:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Suasana desa Sumberbening, Kecamatan Dongko, Trenggalek, berubah menjadi ruang pemutaran film terbuka dalam gelaran program “Layar Bawah Bukit”, Sabtu (06/07/2025) malam. Bertempat di rest area Tok, kegiatan nonton bareng film ini menghadirkan ratusan penonton lokal dan luar daerah, ditengah kabut dan udara dingin pegunungan.

    Sekitar 250 penonton datang memadati lapangan yang telah disulap menjadi ruang sinema terbuka. Terop besar berdiri menutupi seluruh area, disiapkan oleh Pemerintah Desa Sumberbening bersama Karang Taruna Betari. Suasana semakin hidup saat alunan terbang elo menyambut kedatangan warga yang mengenakan jaket tebal dan sarung melingkar di bahu.

    Lima film pendek ditayangkan dalam pemutaran tersebut, dipilih secara kuratorial agar selaras dengan kultur masyarakat Dongko yang kental akan tradisi dan nilai-nilai lokal.

    Film yang ditonton warga sumberbening trenggalek. KBRT/Yanu

    “Film yang kami putar disesuaikan dengan konteks dan realitas warga sekitar. Ini bagian dari pendekatan budaya, agar penonton merasa dekat, tidak asing,” ujar Yanu Andi P, perwakilan dari Kabul Culture Space (KCS), penyelenggara program Layar Bawah Bukit.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Yanu menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar pemutaran film, tapi juga menjadi ruang perjumpaan antara seni dan masyarakat desa.

    “Tujuan utama program ini adalah membuka ruang interaksi budaya melalui media film. Apresiasi warga sangat tinggi, ini terbukti dari antusiasme penonton yang datang bahkan dari luar Sumberbening,” ungkapnya.

    Tak hanya film, gelaran ini juga diramaikan dengan penampilan tari Sekar Mayang dalam bentuk pertunjukan jaranan, menjadikan suasana pemutaran lebih semarak dan menyatu dengan kekayaan budaya lokal.

    Proses persiapan pemutaran berlangsung kurang dari tiga jam. Tim dari KCS datang lebih awal untuk memastikan teknis pemutaran berjalan lancar. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif warga akan pentingnya media alternatif dan ruang ekspresi seni di pedesaan.

    Kabar Trenggalek - Sosial

    Editor:Lek Zuhri

    ADVERTISEMENT
    BPR Jwalita