KBRT – Petani di Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, mendapatkan pelatihan pembibitan kopi Sengunglung. Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga mutu kopi lokal sekaligus melestarikan lingkungan di kawasan pegunungan.
Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda, Nunik Hariyati, SP., M.Agr, mengatakan bahwa kopi lokal asal Sumberbening dikenal memiliki cita rasa terbaik di Trenggalek. Karena itu, pembinaan dan edukasi kepada petani menjadi penting agar kualitas tersebut terus terjaga.
“Kopi lokal Sumberbening mempunyai cita rasa nomor satu se-Kabupaten Trenggalek, sehingga perlu dikembangkan. Petani juga perlu diberikan edukasi tentang pembenihan kopi Sengunglung agar hasilnya lebih maksimal,” ujar Nunik Hariyati.
Pelatihan tersebut tidak hanya berfokus pada teknik pembibitan, tetapi juga menjadi langkah nyata untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam. Nunik menjelaskan bahwa kegiatan ini bagian dari upaya mencegah kerusakan lingkungan di kawasan pegunungan Sengunglung.
“Pelatihan pembibitan ini juga sebagai upaya untuk mencegah kerusakan lingkungan. Jadi selain menghasilkan bibit kopi unggul, kegiatan ini turut menjaga kelestarian alam,” katanya.
Dalam kegiatan itu, sebanyak 12 ribu bibit kopi disemai. Sebagai simbol dimulainya program, tujuh bibit hasil persemaian ditanam langsung di lereng Gunung Sengunglung, tepatnya di rest area Thuk Dhali, yang menjadi salah satu titik wisata alam Sumberbening.
Pemilihan lokasi di Sumberbening dinilai tepat karena sebagian besar petani kopi berasal dari lereng Gunung Sengunglung. Kondisi geografis yang berada di kawasan pegunungan menjadikan daerah ini sangat cocok untuk budidaya kopi berkualitas.
“Kami memilih lokasi di Sumberbening karena petani kopi banyak dari lereng Sengunglung. Selain itu, wilayah ini punya kondisi alam yang sangat mendukung untuk pengembangan kopi,” terang Nunik.
Ia menambahkan, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan petani dalam pembenihan kopi, menghasilkan bibit yang berkualitas, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
“Harapannya keterampilan petani meningkat, pembenihan bisa maksimal dan berkualitas, serta sumber daya manusia petani lokal makin baik. Kami juga ingin keseimbangan ekosistem tanah tetap terjaga, dan kopi Sengunglung bisa terus dikenal sebagai kopi unggulan Trenggalek,” tutur Nunik.
Menurutnya, pelestarian alam menjadi bagian penting dari pengembangan kopi di Sumberbening. Sebab, tanpa keseimbangan lingkungan, cita rasa khas kopi Sengunglung akan sulit dipertahankan.
Kabar Trenggalek - Lingkungan
Editor:Zamz














