• Panggul
  • Munjungan
  • Pule
  • Dongko
  • Tugu
  • Karangan
  • Kampak
  • Watulimo
  • Bendungan
  • Gandusari
  • Pogalan
  • Durenan
  • Suruh
Jumat, 24 Maret, 2023
Kabar Trenggalek
Tidak ada hasil..
Lihat seluruh hasil
  • News
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Nasional
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Sosial
    • Teknologi
    • Wisata
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Mata Rakyat
  • Feature
  • Opini
  • Trenggalekpedia
  • Kirim OpiniHot
Kabar Trenggalek
  • News
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Nasional
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Sosial
    • Teknologi
    • Wisata
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Mata Rakyat
  • Feature
  • Opini
  • Trenggalekpedia
  • Kirim OpiniHot
Tidak ada hasil..
Lihat seluruh hasil
Kabar Trenggalek
Tidak ada hasil..
Lihat seluruh hasil
  • Panggul
  • Munjungan
  • Pule
  • Dongko
  • Tugu
  • Karangan
  • Kampak
  • Watulimo
  • Bendungan
  • Gandusari
  • Pogalan
  • Durenan
  • Suruh
Beranda News Sosial

Makna Ngitung Batih dan Takir Plontang di Kecamatan Dongko Trenggalek

Wahyu AO Wahyu AO
7:00 4 Agu 2022
Ambeng Takir Plontang didoakan oleh sesepuh

Ambeng Takir Plontang didoakan oleh sesepuh/Foto: Kabar Trenggalek

20
Dibagikan

Kabar Trenggalek – Gebyar Suro Ngitung Batih di Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, dengan dipusatkan sekecamatan rutin digelar sejak tahun 2011. Hal itu disampaikan oleh Ichwan Sawaji, Ketua Panitia Gebyar Suro Ngitung Batih Kecamatan Dongko tahun 2022, Kamis (04/08/2022).

Ichwan menjelaskan, kegiatan Ngitung Batih dengan dipusatkan sudah berlangsung sejak sekitar abad ke-16 masehi dan sempat berhenti pada tahun 1965 karena ada tragedi G30S. Setelah ada peristiwa tersebut, masyarakat takut untuk berkumpul dan kegiatan Ngitung Batih hanya dilakukan di rumah-rumah.

“Ngitung Batih itu [jika diartikan dari setiap kata], ngitung itu artinya menghitung. Sedangkan batih itu artinya keluarga. Jadi, setiap tahunnya supaya kita itu tetap diberi kekuatan, kesehatan dan keselamatan. Murah sandang, murah pangan, juga barokah semuanya itu memuji dan memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk menyampaikan ucapan terima kasih,” ujar Ichwan saat ditemui di Aula Kantor Kecamatan Dongko.

Peserta arak-arakan takir plontang ikut berdoa bersama
Peserta arak-arakan takir plontang ikut berdoa bersama/Foto: Kabar Trenggalek

Ichwan menjelaskan, bahwa ngitung batih sebagai bentuk terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk setahun yang telah berlalu. Dan memohon kebaikan untuk di tahun baru yang akan dijalani.

Ikon Ngitung Batih adalah takir plontang. Yakni, sebuah nasi yang dibungkus dengan daun pisang dengan dibentuk persegi panjang. dengan setiap pokoknya yang dikaitkan dengan janur atau daun kelapa muda.

RekomendasiUntukmu

Megengan Show Trenggalek: Pertahankan Nilai Islam dan Jawa Dalam Bingkai Budaya

Njajah Desa Milang Kori: Direktur Kabar Trenggalek Terkesima Kebudayaan Desa Jajar

“Takir Plontang itu adalah simbol doa. Takir itu kan artinya Nata Pikir. Mengapa Plontang, karena plontang itu simbol pengawakan manusia, yakni manusia itu sifatnya lorek [belang]. Yang diberi oleh Allah SWT empat nafsu, jadi bentuk wadah takir yang persegi empat itu melambangkan empat nafsu. Yakni nafsu aulama, mainah, riya’ dan amarah,” jelas Ichwan.

Menurut keterangan Ichwan, makna keempat sudut wadah takir plontang yang diikat janur itu supaya mendapatkan nur dari Allah SWT. Sehingga, manusia tidak menggunakan keempat nafsu itu sembarangan dan digunakan sesuai porsinya sewajarnya.

Ambeng dibagikan kepada warga
Ambeng dibagikan kepada warga/Foto: Kabar Trenggalek

“Dengan begitu, setelah kita diberi nur oleh Yang Maha Kuasa jadi nyaman pikiran kita, menjadi aman, menjadi ayem. Akhirnya, setelah diujubkan [didoakan] ditaruh di depan rumah itu ada maksud tersendiri. Yakni tolak bala,” ungkap Ichwan.

Bagi masyarakat, lanjut Ichwan, kegiatan Ngitung Batih ini juga merupakan sebagai perwujudan untuk melestarikan budaya-budaya warisan nenek moyang.

Ichwan menceritakan, leluhur terdahulu kalau berdoa itu tidak hanya secara lisan, melainkan juga menggunakan hati dan simbol-simbol melalui “ambeng” seperti takir plontang. Sehingga, selain berdoa juga diirngi dengan sodakoh makanan. Setelah didoakan, ambeng seperti takir plontang itu akan dibagikan kepada orang lain dan dimakan bersama.

Ichwan berharap agar pemuda sebagai generasi penerus mau melestarikan kebudayaan lokal, seperti Ngitung Batih ini. Selain itu, ia juga berharap supaya kegiatan Ngitung Batih ini terus mendapatkan dukungan pemerintah dari kabupaten maupun pusat. Sebab, Ngitung Batih begitu kental akan kebudayaan ketimuran.

Reporter: Beni Kusuma
Editor: Wahyu AO
Tags: Budaya TrenggalekDongkoKebudayaan

Berita Terkait

Pasukan PDKB sedang memperbaiki jaringan listrik/Foto: PDKB

Jadwal Pemadaman Listrik Tulungagung Besok Selama 6 Jam

17:42 24 Mar 2023
Pernyataan sikap Rukun Tani Sumberejo Pakel (RTSP)/Foto: @rukunpakel (Instagram)

Diduga Penyerahan Lahan Berkedok Acara Koordinasi Ramadan, Warga Pakel Banyuwangi Kecam Camat Licin

16:20 24 Mar 2023
Tanah longsor di Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak, Trenggalek/Foto: BPBD Trenggalek

Tanah Longsor Trenggalek: Tembok Jebol dan Air Sumber Pegunungan Masuk Rumah Warga

14:20 24 Mar 2023
Masjid saat bulan puasa Ramadan/Foto: Pexels

Jadwal Imsak dan Buka Puasa Trenggalek Hari Ini, Jumat 24 Maret 2023

0:01 24 Mar 2023
Petugas PLN sedang memperbaiki jaringan listrik/Foto: PLN

Jadwal Pemadaman Listrik Trenggalek, 7 Desa Bakal Mati Lampu Tiga Jam

17:26 23 Mar 2023
Perbaikan jalan Trenggalek yang rusak/Foto: Kabar Trenggalek

Loyo Perawatan, Jalan Trenggalek Dihantui Lubang? Bupati Suntik Anggaran Segini

15:50 23 Mar 2023

Berita Populer

Jadwal Pemadaman Listrik Trenggalek, 7 Desa Bakal Mati Lampu Tiga Jam

Raden Zamz
17:26 23 Mar 2023
Petugas PLN sedang memperbaiki jaringan listrik/Foto: PLN
Peristiwa

Perusahaan Listrik Negara (PLN), Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Trenggalek akan melakukan pemadaman listrik lagi. PLN Trenggalek memadamkan listrik pada...

Baca selanjutnya

Berita Baru

Pasukan PDKB sedang memperbaiki jaringan listrik/Foto: PDKB

Jadwal Pemadaman Listrik Tulungagung Besok Selama 6 Jam

17:42 24 Mar 2023
Pernyataan sikap Rukun Tani Sumberejo Pakel (RTSP)/Foto: @rukunpakel (Instagram)

Diduga Penyerahan Lahan Berkedok Acara Koordinasi Ramadan, Warga Pakel Banyuwangi Kecam Camat Licin

16:20 24 Mar 2023
Tanah longsor di Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak, Trenggalek/Foto: BPBD Trenggalek

Tanah Longsor Trenggalek: Tembok Jebol dan Air Sumber Pegunungan Masuk Rumah Warga

14:20 24 Mar 2023
Kabar Trenggalek

© 2023 Kabartrenggalek.com

Menu Penting

  • Redaksi Kabar Trenggalek
  • Tentang
  • Privacy Policy
  • Ketentuan Layanan
  • Hak Jawab
  • Media Siber
  • Kontak

Ikuti Kami

  • News
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Nasional
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Sosial
    • Teknologi
    • Wisata
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Mata Rakyat
  • Feature
  • Opini
  • Trenggalekpedia
  • Kirim Opini

© 2023 Kabartrenggalek.com