KBRT – Syaifudin (35), warga RT 11 RW 2, Dusun Gondang Kidul, Desa Gondang, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, tidak pernah menyangka pekarangan rumahnya akan menjadi lokasi penelitian arkeologi dan masuk dalam peta cagar budaya trenggalek.
Kisah penemuan itu bermula pada Mei 2018. Syaifudin, yang kini menjadi juru pelihara situs cagar budaya tersebut, mengaku mendapat pesan melalui mimpi untuk membersihkan dan merawat pekarangan rumahnya.
“Saya tidak ingat tanggalnya, tapi saat itu di bulan puasa, malam Minggu. Setelah dapat mimpi, semalaman saya tidak bisa tidur,” ujarnya.
Keesokan harinya, saat membersihkan halaman, ia menemukan beberapa potong bata merah berukuran tidak biasa. Sekitar lima meter dari pelataran rumah, ia melihat tonjolan yang awalnya dikira akar pohon tua.
“Setelah saya gali salah satu sudutnya tiga kali, kira-kira sedalam 30 sentimeter, ternyata gadha dari arca,” kata Syaifudin.
Arca tersebut ditemukan dalam kondisi baik, dengan detail ukiran masih jelas. Hanya bagian pijakan kaki kanan arca yang pecah dan hilang. Menurut Syaifudin, arca setinggi sekitar 60 sentimeter itu belum dapat diidentifikasi namanya, bahkan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK).
Setelah temuan pertama, pada Juli 2022, BPK Wilayah XI melakukan survei penyelamatan. Serangkaian ekskavasi hingga 2023 menemukan total enam arca dengan bentuk berbeda, sebagian kini disimpan di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek.
Selain arca, ditemukan pula relief dan pecahan hiasan atap candi. Ekskavasi belum rampung karena masih ada dugaan benda cagar budaya lain di area seluas 6×6 meter.
“Kalau sejarahnya belum dipastikan. Dugaan sementara milik kerajaan Mataraman kuno, karena prasastinya belum ditemukan,” jelasnya.
Syaifudin masih menyimpan arca temuan pertamanya di dalam rumah. Ia mengingat, saat awal penggalian banyak komunitas pecinta sejarah dari luar daerah yang berkunjung. Tanah lokasi temuan sebagian besar masih menjadi miliknya, sedangkan ujung sebelah barat milik tetangganya.
Kini, Situs Cagar Budaya Gondang berstatus “dalam proses penelitian” di Data Cagar Budaya Kabupaten Trenggalek.
“Dulu sering ada orang datang menawar arca yang saya simpan, entah dari Trenggalek atau luar kabupaten. Tapi saya tidak pernah berniat menjualnya, karena menjaga arca ini merupakan tanggung jawab saya,” katanya.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz