KBRT - Komunitas Serikat Suket menggelar pameran seni bertajuk Mangsa Mangsi 2 di Sekolah Luar Biasa (SLB) Panggungsari, Kecamatan Durenan. Dalam kegiatan tersebut, para siswa SLB turut berpartisipasi aktif dengan membuat karya gambar menggunakan tinta atau dawat.
Kegiatan ini tak hanya menghadirkan pameran seni, namun juga lokakarya menggambar bersama seniman.
“Selaras dengan pameran kita kali ini, Mangsa Mangsi. Sambil memamerkan karya-karya dari beberapa seniman, kita juga bikin lokakarya menggambar menggunakan tinta itu tadi,” kata Jati Pramudya Darmastuti, kurator kegiatan sekaligus Ketua Serikat Suket.
Menurut Jati, pameran berlangsung sejak 29 Oktober hingga 2 November 2025, dan terinspirasi dari Inktober, ajang menggambar dengan tinta yang digelar setiap Oktober secara internasional.
“Acara ini kami selaraskan dengan Inktober, jadi kami mengadakan Mangsa Mangsi untuk merespons tema tersebut. Kami mengambil tiga hari terakhir di bulan Oktober dengan tiga prompt atau tema, yaitu lesson (pembelajaran), vacant (kekosongan), dan awards (penghargaan),” jelasnya.

Lebih lanjut, Jati menyebutkan bahwa kolaborasi dengan SLB Panggungsari merupakan langkah nyata untuk menghadirkan inklusivitas dalam dunia seni.
“Kalau bicara kesenian hari ini, kami memang fokus membicarakan soal inklusivitas. Bagaimana teman-teman disabilitas bisa ikut berkolaborasi, dan ternyata hasilnya cukup asyik,” ucapnya.
Ia menambahkan, berdasarkan beberapa kajian yang dibaca, kegiatan seni dapat melatih sensor motorik dan berdampak positif bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Hasil dari lokakarya ini menarik sekali. Walau masih belajar di hari yang sama, tapi dari situ kita bisa melihat potensi anak-anak yang bisa dikembangkan, bahkan ada yang berpeluang ikut lomba di masa depan,” kata Jati.
Selain pameran, Serikat Suket juga menjalin kolaborasi dengan Film Lab Palestine, lembaga film asal Palestina, untuk menggelar kegiatan Palestine Cinema Days atau Hari Sinema Palestina. Acara tersebut digelar secara serentak di berbagai negara pada 2 November 2025, bertepatan dengan penutupan Mangsa Mangsi 2.
“Karena tanggalnya berdekatan, akhirnya kami selaraskan. Maka beberapa karya yang ditampilkan di pameran juga bernuansa solidaritas dengan Palestina, dengan merespons tiga prompt tadi: pelajaran, kekosongan, dan penghargaan,” jelas Jati.
Ia menuturkan bahwa puncak acara berupa pemutaran film dan penutupan pameran akan digelar di Bersvara Space, Kelurahan Sumbergedong, Trenggalek, pada pukul 19.30 WIB, Sabtu (2/11/2025).
Melalui kegiatan tersebut, Jati berharap kesadaran publik terhadap perjuangan rakyat Palestina tetap hidup.
“Kami ingin menumbuhkan kesadaran dan kontribusi terhadap apa yang mereka perjuangkan. Karena isu di Palestina belum selesai sampai sekarang, dan solidaritas itu harus terus dijaga,” tuturnya.
Kabar Trenggalek - Sosial













