Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel
ADVERTISEMENT

Kotak Amal Masjid Karangan Dibobol Maling, Isi Capai Rp1 Juta Lebih

  • 07 Aug 2025 14:23 WIB
  • Google News

    KBRT – Aksi pencurian kotak amal terjadi di Masjid Al Ikhlas, RT 03 RW 01, Desa Ngentrong, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek. Pelaku diduga membobol kotak amal tanpa merusak tampilan luar, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp1 juta.

    Sunarto (58), muazin masjid, mengatakan bahwa kotak amal terlihat utuh seperti biasa. Namun, kecurigaan muncul saat takmir hendak memasukkan uang logam ke dalam kotak.

    “Waktu Pak Juari, takmir masjid, memasukkan koin ke dalam kotak amal, terdengar bunyi aneh seperti koin membentur bagian kayu dalam kotak,” ujar Sunarto, Kamis (07/08/2025).

    Keanehan pertama kali disadari oleh ibu-ibu jamaah yang membersihkan masjid sebelum salat Subuh pada Rabu pagi (06/08/2025). Mereka menemukan serpihan kayu berserakan di bawah kotak amal.

    “Ada potongan kecil kayu di lantai masjid, tepat di bawah tempat kotak amal berdiri. Diduga kotak sudah dibuka sebelumnya lalu ditutup kembali,” tambah Sunarto.

    Sebelum kejadian, sejumlah warga melihat dua remaja yang tidak dikenal duduk-duduk di sekitar masjid pada malam hari.

    “Beberapa orang sempat melihat dua anak muda nongkrong di sekitar masjid. Tapi saat pagi harinya, mereka sudah tidak ada,” jelasnya.

    Ahmad Riyadi (49), warga lainnya, mengaku mendengar kabar hilangnya isi kotak amal dari jamaah masjid. Ia menyebutkan bahwa lokasi masjid memang agak sepi saat malam, meski berada dekat dengan Balai Desa Ngentrong.

    “Saya dapat kabar dari jamaah bahwa isi kotak hilang. Tempatnya memang agak sepi kalau malam,” tuturnya.

    Menurut Ahmad, kotak amal biasanya dibuka setahun sekali menjelang Ramadan. Dalam sekali buka, dana yang terkumpul bisa mencapai Rp4 hingga Rp5 juta. Sementara untuk kotak amal khusus hari Jumat, biasanya disimpan di rumah warga sekitar.

    “Biasanya dibuka sebelum puasa, isinya bisa sampai lima juta. Kotak amal Jumat khusus, kadang dititipkan ke rumah jamaah terdekat,” terang Ahmad.

    Masjid Al Ikhlas memiliki lebih dari 100 jamaah aktif saat salat Jumat dan hari besar Islam. Pada hari biasa, jumlahnya sekitar 40 orang.

    “Kalau salat Id, jamaah bisa lebih dari 100 orang. Halaman masjid pun tidak cukup menampung,” katanya.

    Meski peristiwa ini cukup menggegerkan warga, hingga saat ini belum ada laporan resmi yang dilayangkan ke pihak kepolisian. Rencana pemasangan CCTV yang sempat dibahas sebelumnya, menurut Ahmad, tidak jadi direalisasikan karena warga merasa lingkungan sekitar masjid aman.

    “Sebenarnya dulu sempat ingin pasang CCTV, tapi tidak jadi karena dianggap tidak penting. Tidak disangka, kejadian seperti ini bisa terjadi juga,” kata dia.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz