Jamin Tingkatan Produktivitas, Teknik Manajemen Waktu untuk Pekerja

KBRT - Manajemen waktu yang baik terbukti dapat meningkatkan produktivitas kerja. Untuk dapat mengatur waktu dengan baik, tidak hanya menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat waktu, namun juga memiliki waktu yang istirahat yang cukup untuk menunjang produktivitas lainnya.  

Istirahat yang tidak cukup akan membuat pekerja kewalahan hingga akhirnya harus lembur.  

Hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya manajemen waktu yang efektif. Terdapat teknik-teknik mengatur waktu dengan efektif agar dapat meningkatkan produktivitas dan memiliki waktu istirahat.  

Teknik Podomoro  

Teknik podomoro digagas oleh Francesco Cirillo, seorang pengusaha sekaligus penulis ketika ia duduk di bangku kuliah. Caranya, seseorang bisa membagi waktu kerja menjadi sesi fokus selama 25 menit, lalu istirahat sebanyak 5 menit. Apabila seseorang telah menyelesaikan lima sesi seperti ini, silakan ambil jeda lebih panjang selama 15-30 menit untuk memulihkan energi.  

Dengan cara ini seseorang bisa bekerja sesuai dengan porsi tubuh masing-masing. Selain itu, teknik ini juga mengajarkan seseorang untuk lebih mematuhi jadwal harian maupun mingguan.  

Teknik Matriks Eisenhower  

Teknik ini dicetuskan oleh Dwight Eisenhower saat menjadi komandan pasukan sekutu selama perang dunia II. Saat itu ia dihadapkan sebuah keputusan yang sulit setiap harinya, oleh sebab itu ia menciptakan teknik manajemen waktu satu ini.  

Cara menggunakan teknik manajemen satu ini adalah menyusun daftar tugas menjadi empat bagian terpisah. Lalu, urutkan berdasarkan yang penting, tidak penting, mendesak, dan tidak mendesak. Utamakan untuk mengerjakan tugas teratas, sementara itu tugas yang bisa ditunda bisa singkirkan terlebih dahulu.  

ADVERTISEMENT

Time Blocking  

Caranya teknik ini yaitu buatlah jadwal harian dengan terstruktur. seseorang bisa gunakan buku harian atau platform digital seperti Google Calendar. Setelah itu seseorang bagi hari menjadi blok-blok waktu, misalnya setiap 30 menit atau satu jam. Kemudian, seseorang isi dengan agenda harian kerja termasuk sarapan dan makan siang. Jangan lupa untuk meluangkan waktu istirahat sekitar 5-15 menit.  

Getting Things Done (GTD)  

Mungkin seseorang asing dengan namanya, tapi tidak dengan tekniknya. Pada dasarnya teknik ini adalah membuat to-do list yang lebih terstruktur. seseorang menuliskan semua tugas yang perlu dikerjakan, lalu memilah mana yang bisa langsung dikerjakan, mana yang perlu ditunda, atau bahkan didelegasikan. Cara ini bisa membuat bekerja lebih fokus dan terorganisir tanpa kewalahan.  

Eat That Frog!  

Penamaan teknik eat the frog diambil dari kutipan Mark Twain yakni "Makanlah seekor kodok hidup di pagi hari dan tidak akan terjadi hal buruk apapun pada seseorang sepanjang hari." Teknik ini hadir sebagai salah satu strategi untuk mengerjakan tugas yang paling berat terlebih dahulu. Susunlah daftar tugas dari yang paling susah dan lakukanlah. Melalui teknik ini akan terdorong mengenai tujuan yang ingin seseorang raih.  

Teknik Pareto (80/20)  

Teknik satu ini diciptakan oleh Vilfredo Pareto, seorang ekonom asal Italia. Aturan ini beranggapan bahwa 80 hasil yang diperoleh didapat dari 20 persen tindakan. Tujuan dari teknik satu ini adalah membantu memprioritaskan tugas yang efektif dalam menyelesaikannya.  

Kalau tertarik dengan teknik pareto ini, seseorang bisa memulai dengan mencatat semua masalah yang tengah seseorang hadapi. Misalnya kesulitan fokus kerja atau kurang tidur, seseorang bisa mencari akar masalahnya. Kemudian, seseorang bisa beri skor pada setiap masalah berdasarkan tingkat urgensi dan dampaknya.  

Hitung total skor tiap kelompok dan fokuslah pada penyebab utama dengan skor tertinggi. Dari situ, seseorang tahu harus mulai dari mana untuk memperbaiki semuanya.  

Itulah enam teknik manajemen waktu, apakah ada yang pernah seseorang coba? Teknik-teknik tersebut bisa membantu seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.