KBRT - Warung milik Sugiarti, warga RT 12 RW 2 Desa Kerjo, Kecamatan Karangan, menjadi sasaran pencurian berulang sejak dibuka pada tahun 2023. Ia mengalami kerugian besar akibat serangkaian pencurian yang menggasak alat masak dan dagangan di dalamnya.
Siti Khotimah (56), penjaga warung sekaligus ibu kandung Sugiarti, mengungkapkan bahwa pencurian sudah terjadi enam kali sejak warung dibuka.
"Pada pencurian pertama, warung kehilangan seluruh lampu luar ruangan dan semua jalur listrik terputus karena dipotong pencuri. Namun saat itu, saya dan keluarga sepakat untuk tidak menganggap masalah ini terlalu serius," ujar Siti.
Beberapa bulan kemudian, pencurian kedua mengakibatkan hilangnya mie instan dan satu tabung gas LPG 3 kg. Pelaku merusak gembok pintu warung yang terletak di selatan SDN 2 Kerjo.
"Setelah pencurian kedua, kami mengganti seluruh gembok empat pintu warung dengan biaya sekitar Rp200 ribu. Tapi pelaku tetap kembali dan kembali mencuri," ungkapnya.
Pencurian selanjutnya menyebabkan kerugian lebih dari Rp500 ribu untuk dagangan, serta kehilangan blender, panci, dan alat masak lainnya.
"Satu dandang berisi juruh minuman dawet juga ikut dicuri. Setelah itu saya jatuh sakit, tekanan darah tinggi saya kambuh. Tapi setelah sembuh, anak-anak kembali memberi modal untuk jualan," jelasnya.
Meski kerap terjadi pencurian, Siti terus mengingatkan anak-anaknya untuk bersabar. Mereka juga menambah keamanan dengan memasang rantai pada gembok pintu.
"Meski sudah ditambah rantai besar, pencurian tetap terjadi. Pelaku hanya bisa masuk ke area tempat duduk dan mengambil sebagian dagangan yang disimpan dalam ember besar," imbuhnya.
Nasib buruk kembali menimpa Siti saat ia terkena hipnotis oleh seorang pria tak dikenal. Ia kehilangan Rp700 ribu dan beberapa bungkus rokok. Siti yang syok kemudian jatuh dan terbentur meja dapur hingga sakit selama tiga bulan.
"Sebelum pencurian terakhir yang terekam CCTV, pelaku sempat membobol pintu depan dan kamar mandi dengan gunting begel. Tapi pelaku tak sempat masuk dapur yang sudah dipasang CCTV setelah pencurian ketiga," tandasnya.
Pencurian terakhir diketahui saat keluarga hendak memindahkan kulkas dari warung ke rumah pada malam Senin, 7 April 2025. Rochmad Tri Setiawan, anak bungsu Siti, menyadari posisi kulkas bergeser. Saat diangkat, terlihat lubang di dinding tripleks.
"Setelah memindahkan kulkas, Rochmad melihat rekaman CCTV yang memperlihatkan pelaku masuk lewat lubang di dinding pada pukul 02.00 dini hari, 6 April 2025. Pelaku mengarahkan senter ke tempat tabung gas dan dagangan disimpan, lalu tak sengaja menghadap ke arah CCTV," terang Siti.
Ia menyimpulkan bahwa pelaku yang terekam CCTV adalah orang yang sama karena hafal letak barang. Siti mengaku tak pernah melapor ke polisi karena takut biaya mahal. Namun, Rochmad telah menyebarkan rekaman CCTV ke media sosial agar pelaku segera tertangkap dan bertanggung jawab.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz