KBRT – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Trenggalek menyatakan sikap mendukung langkah Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang menolak aktivitas ekonomi ekstraktif, termasuk rencana pertambangan emas di wilayah setempat.
Ketua DPC GMNI Trenggalek, Moch. Shodiq Fauzi, menegaskan bahwa penolakan tambang emas merupakan bagian dari upaya menjaga ruang hidup dan keberlangsungan masyarakat.
Menurutnya, kehadiran Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) di Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, semakin menimbulkan pertanyaan karena surat resmi kunjungan ditujukan kepada perusahaan tambang emas, bukan kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
“Pernyataan dari pihak tambang emas PT SMN yang menyebut tidak terlibat itu kami anggap bohong, karena dalam surat nomor 170109/UN1/FTK.2/DTGL/HM/2025 jelas tertuju kepada PT SMN. Dari sini terlihat jejaknya,” tegas Shodiq.
Seperti yang diberitakan beberapa media, external Relation PT SMN, Imam Rosyidin, menegaskan perusahaannya tidak terlibat dalam kunjungan tersebut.
“Kegiatan itu diinisiasi oleh Fakultas Teknik Geologi UGM. Ada sekitar 10 negara yang mengirim ahli ke Trenggalek. Panitia kegiatan itu dari UGM, bukan SMN. Kami hanya sebagai tamu,” kata Imam.
Ia menjelaskan, kunjungan berlangsung sekitar tiga jam untuk meninjau struktur mineralisasi di Ndalang Turu sebelum rombongan melanjutkan perjalanan ke Madiun.
“Kami tidak punya kewenangan memberi izin atau menolak karena lembaga berbeda,” ujarnya.
GMNI menyatakan sikap mendukung penuh Bupati Trenggalek yang menolak aktivitas pertambangan, mendesak akademisi agar menjunjung tinggi nilai Tri Dharma, serta mendorong masyarakat untuk bersatu menjaga lingkungan Trenggalek.
“Masa depan Trenggalek tidak terletak pada kekayaan tambang di perut bumi, melainkan pada kelestarian alam dan partisipasi aktif masyarakat,” tambahnya.
Sebelumnya, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menegur keras Fakultas Teknik UGM yang disebut melakukan kunjungan tanpa pemberitahuan resmi kepada Pemkab.
Permintaan kunjungan justru dilayangkan ke PT SMN, perusahaan tambang yang rencananya akan beroperasi di Trenggalek dan menuai penolakan warga.
“Trenggalek tidak memilih ekonomi ekstraktif untuk masa depannya. Keselamatan dan ketenteraman serta perasaan aman warga menjadi prioritas,” tegas Bupati yang akrab disapa Mas Ipin melalui akun Instagram pribadinya.
Hingga berita ini diturunkan, Kabar Trenggalek masih menunggu tanggapan resmi dari Fakultas Teknik UGM terkait alasan kunjungan tersebut.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Lek Zuhri