Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Sopir MPU Trenggalek Kian Tercekik: Penumpang Sepi, Travel Gelap Merajalela

  • 24 Apr 2025 18:54 WIB
  • Google News

    KBRTKondisi angkutan umum antarkecamatan di Kabupaten Trenggalek semakin memprihatinkan. Sejumlah sopir mengeluhkan minimnya penumpang yang memanfaatkan layanan Mobil Penumpang Umum (MPU), khususnya di Terminal Sumbergedong, Kelurahan Sumbergedong, Kamis (24/4/2025).

    Harmanu (62), sopir trayek Trenggalek–Munjungan, mengaku kini hanya melayani 4–5 penumpang per hari. Itu pun sebagian besar merupakan pelanggan tetap yang sudah ia kenal sejak lama.

    “Sekarang hanya jalan kalau ada telepon dari pelanggan. Kalau tidak ada pesanan, ya tidak bisa berangkat,” ujarnya.

    Menurut Harmanu, sejak beberapa tahun terakhir nyaris mustahil mendapatkan penumpang dari pinggir jalan. Ia mengatakan mayoritas pengguna jasa MPU-nya adalah warga Munjungan yang hendak ke pasar atau rumah sakit di Trenggalek.

    Padahal, secara hitung-hitungan, biaya operasional tidak lagi sebanding dengan pendapatan. “Sekali jalan pulang-pergi, solar bisa habis Rp100 ribu. Sementara tarif penumpang hanya Rp35 ribu,” keluhnya. Tak jarang, ia harus kembali ke Munjungan tanpa penumpang, yang membuatnya merugi.

    Dalam seminggu, Harmanu mengaku kadang hanya bisa beroperasi 4–5 kali. Saat situasi ramai, barulah ia bisa mengantar penumpang setiap hari.

    Beruntung, ia masih memiliki sawah dan ladang sebagai sumber penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Ia menilai menurunnya jumlah penumpang disebabkan oleh meningkatnya kepemilikan kendaraan pribadi.

    “Sekarang orang lebih pilih telepon keluarga untuk menjemput, daripada naik angkutan umum,” tuturnya.

    Lebih lanjut, ia menyayangkan maraknya travel gelap dan kendaraan odong-odong yang bebas beroperasi tanpa izin.

    Kehadiran mereka dianggap merampas penumpang MPU yang sebelumnya naik dari desa menuju kota dan melanjutkan perjalanan dengan bus.

    Di momentum Hari Angkutan Nasional 2025, Harmanu berharap pemerintah dan aparat penegak hukum dapat menertibkan travel gelap.

    “Kami butuh tindakan nyata, bukan sekadar janji,” tutupnya.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Lek Zamz

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf