Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
JImat

Sepi Pengunjung, Pasar Bendo Trenggalek Hanya Ramai Dini Hari

  • 17 May 2025 10:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Pasar Bendorejo atau lebih dikenal sebagai Pasar Bendo, salah satu pasar yang telah direvitalisasi di Kabupaten Trenggalek, kini hanya ramai pada dini hari dan kembali sepi menjelang pagi.

    Berlokasi strategis di perbatasan Kecamatan Pogalan dan Gandusari, pasar ini mulai beroperasi sejak pukul 03.00 WIB. Namun, sekitar pukul 09.00 WIB, para pedagang mulai menutup lapak karena minimnya pengunjung.

    “Jam 9 pagi, pedagang sudah banyak yang pulang karena pasar sudah tidak seramai dulu lagi,” ujar Suharti (61), penjual rujak dan sompil, saat ditemui di lapaknya sekitar pukul 09.30 WIB.

    Suharti menjelaskan, petugas pasar biasanya akan menggembok pintu pasar jika seluruh lapak di dalam sudah ditinggalkan. Padahal, sebelum pasar direnovasi, ia biasa berjualan hingga pukul 13.00 siang.

    Ia mengaku telah berjualan di Pasar Bendo sejak masih gadis, dan kini menjalani hari sebagai janda yang mengurus usahanya sendiri. Tinggal di sekitar pasar, tepatnya di belakang Klinik Tinspardi, Suharti masih bertahan berjualan meskipun suasana pasar kian sepi.

    “Semua pedagang di sini merasakan hal yang sama. Setelah pasar dibangun, kok malah tambah sepi. Saya rasa pasar-pasar lain di Trenggalek juga merasakan hal yang sama,” katanya.

    Ia menambahkan, akibat sepinya pasar, tak jarang dagangan yang tidak laku harus dibawa pulang. Bahkan pada hari pasaran khusus pun, suasana pasar tetap lesu.

    Hal senada disampaikan Musilah (75), pedagang bumbu dapur yang menempati lapak di dalam bangunan pasar. Ia juga mulai mengemasi barang dagangannya saat pasar mulai sepi.

    “Jam segini sudah waktunya pulang, pasarnya sudah sepi,” ujarnya sambil memasukkan rempah-rempah ke dalam karung.

    Nenek asal Desa Ngadirenggo itu tetap bersemangat berjualan, meski pasar sepi. Ia biasanya ditemani anaknya saat berjualan dan menyatakan bahwa rutinitas ini membantunya tetap aktif.

    “Ya kalau di rumah malah bingung, tidak punya kegiatan. Makanya saya tetap berjualan walau pasar sepi,” tandasnya.

    Kabar Trenggalek - Mata Rakyat

    Editor:Zamz