KBRT – Sebanyak 200 lebih warga Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, menggelar karnaval bertema “Tolak Tambang Emas”, hal itu dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia Rabu (20/08/2025).
Peserta pawai membawa berbagai poster dan spanduk penolakan, salah satunya bertuliskan: “Warga Desa Dukuh tetap menolak tambang emas PT SMN!”.
Ratman, Koordinator Tim Pawai Desa Dukuh, menjelaskan bahwa tema tersebut dipilih untuk menegaskan sikap masyarakat.
“Warga Desa Dukuh tetap menolak adanya tambang, khususnya di Watulimo dan wilayah Kabupaten Trenggalek,” ujarnya.
Menurut Ratman, karnaval ini diikuti komunitas di Kecamatan Watulimo, termasuk kelompok lingkungan Kerto Bumi Desa Dukuh. Ia menegaskan, meski eksplorasi tambang emas di Desa Dukuh sudah berhenti, penolakan warga tidak akan surut.
“Walaupun masyarakat suasananya sedang tenang, semangatnya tidak akan kendor untuk terus menolak tambang,” tegasnya.
Warga Dukuh menilai keberadaan tambang dapat merusak alam dan mengancam sumber penghidupan, terutama dari hasil pertanian seperti durian dan manggis.
“Yang jelas adanya tambang akan merusak mata air dan lingkungan. Dukuh itu kontur tanahnya labil. Belum ada tambang saja sudah gampang longsor,” jelas Ratman.
Dalam pawai tersebut, warga membawa 10 mobil pikap dan ratusan sepeda motor untuk menuju rute karnaval. Di sepanjang jalan, peserta mendapat banyak dukungan dari penonton.
“Banyak sekali respon dari penonton pawai. Acungan jempol, tepuk tangan, sampai yang meneriakkan ‘Aku setuju’ saat rombongan pawai lewat,” tutur Ratman.
Peserta karnaval juga sempat menampilkan atraksi selebrasi di depan panggung penghormatan, tetap dengan tema penolakan tambang emas.
Ratman menambahkan, aksi warga Dukuh juga menjadi bentuk dukungan terhadap program Net Zero Carbon Emission yang tengah diupayakan Pemkab Trenggalek.
“Harapan kami Pemerintah Kabupaten dan instansi terkait merespon terhadap penolakan tambang emas di Trenggalek, dengan tetap bersatu menolak adanya tambang,” tutup dia.
Kabar Trenggalek - Mata Rakyat
Editor:Zamz