Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
JImat

Kenaikan Harga Bahan Pokok Jadi Tantangan bagi Penjual Sompil di Watulimo

  • 30 Apr 2025 18:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Kenaikan harga bahan pokok, khususnya kelapa, menjadi tantangan tersendiri bagi Sutimah (60), penjual sompil di Watulimo. Ia mengungkapkan bahwa harga bahan baku yang terus naik memaksanya untuk mengurangi porsi jualannya, meskipun omzetnya semakin menurun.

    "Dulu kelapa harganya cuma Rp2 ribu sampai Rp5 ribu per butir, sekarang sudah mencapai Rp10 ribu. Kendala utamanya ya bahan pokok yang tinggi, jadi modalnya juga bertambah banyak," ungkap Sutimah yang telah berjualan sompil selama 15 tahun.

    Setiap hari, Sutimah menghabiskan sekitar 15 butir kelapa untuk membuat sompil. Namun, dengan harga kelapa yang melonjak, ia terpaksa mengurangi jumlah kelapa yang digunakan. Selain kelapa, ia juga menghabiskan 6 kg beras setiap hari, jauh berkurang dibandingkan 8 tahun lalu yang bisa mencapai 17 kg beras sehari.

    "Kalau dibanding dulu, beda jauh, Mas. Dulu itu sehari bisa habis sampai 17 kg beras. Sekarang ya paling banyak 6 kg," ujarnya.

    Menurut Sutimah, salah satu penyebab menurunnya omzet penjualan sompilnya adalah banyaknya pilihan kuliner lain di sekitar Watulimo. Hal ini menyebabkan selera konsumen yang semakin beragam, sementara pesanan untuk acara yang dulunya ramai kini cenderung sepi.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    "Ya karena sekarang banyak sekali pilihan kuliner di sini, dan selera orang itu berbeda-beda. Kalau dulu kan masih jarang pilihannya," tuturnya.

    Sutimah menjual sompil pada pagi dan malam hari. Ia memasak dalam dua kloter: pertama pada malam hari untuk dijual pagi, dan kedua pada siang hari untuk dijual sore hingga malam.

    "Saya mulai masak sompil pukul satu malam, Mas, sampai pagi untuk saya jual jam 6 pagi hingga setengah sembilan. Siang harinya saya masak lagi untuk dijual sore sampai malam. Harapan saya, semoga usaha saya ini semakin maju ke depannya," katanya.

    Harga sompil Sutimah dimulai dari Rp5 ribu per porsi, yang sudah dilengkapi dengan lontong dan sayur lodeh. Pembeli yang ingin menambah lauk, seperti telur, harus membayar tambahan biaya.

    "Kalau harga sompilnya sih mulai Rp5 ribu, tapi kalau tambah telur, harganya bisa Rp8 ribu sampai Rp10 ribu," tandasnya.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz