KBRT – Harga kelapa trenggalek terus merangkak naik sejak bulan Ramadan. Mujito, pedagang kelapa asal Desa Malasan, Durenan, mengungkapkan bahwa saat ini ia membeli kelapa besar dari petani seharga Rp10 ribu per butir dan ukuran sedang Rp8 ribu. Kenaikan harga ini justru membuat penjualannya semakin mudah karena stok di pasaran makin langka.
"Harga kelapa saat ini melonjak terus, Mas. Tapi menurut saya justru lebih mudah jualnya sekarang karena kelapa jarang, jadi banyak dicari orang," ujar Mujito.
Mujito biasa mencari kelapa di daerah Watulimo, yang menurutnya masih tergolong murah. Dalam sehari, ia bisa menjual sekitar 60 butir kelapa ke grosir di Trenggalek dan Tulungagung.
"Kelapa besar dan super saya beli sekitar Rp10 ribu, sedang Rp8 ribu, dan jenis puyuh antara Rp3 ribu sampai Rp5 ribu," jelasnya.
Menurut Mujito, saat harga tinggi seperti ini, ia bisa mengambil keuntungan lebih, meski tipis, karena distribusi lebih cepat.
"Saya ambil untung sekitar Rp1 ribu per butir untuk kelapa besar dan Rp500 untuk puyuh, tapi saya jualnya grosir. Kalau eceran bisa lima hari baru habis," jelasnya.
Ia menambahkan, kelangkaan pasokan menjadi pemicu utama kenaikan harga tahun ini. Tidak seperti biasanya, pasokan dari luar Jawa pun belum masuk ke pasar lokal.
"Biasanya setelah naik pasti turun karena pasokan dari luar Jawa masuk. Tapi sekarang enggak ada pasokan dari luar, jadi harga masih tinggi sampai sekarang," tandasnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zamz