KBRT - Komunitas Kabul Cultural Space (KCS) kembali menghadirkan ruang apresiasi seni lintas disiplin lewat Festival Layar Bawah Bukit. Festival ini menjadi wadah bagi karya film para pemuda lokal Trenggalek yang akan diputar di berbagai titik wilayah desa.
Sebagai pembuka rangkaian kegiatan, pada Sabtu (17/5/2025), KCS menggelar Workshop Programming Film di Gedung Bhawarasa, Kabupaten Trenggalek. Kegiatan ini dihadiri para pembuat film dan anak-anak muda dari berbagai kecamatan.
“Selain menjadi pembuka acara sebelum Layar Bawah Bukit digelar, Workshop Programming Film ini bertujuan untuk mengedukasi film maker lokal agar mengetahui apa yang harus diperbuat setelah menghasilkan karya film,” ujar Yanu Andi (29), Penyelenggara Festival Layar Bawah Bukit.
Yanu menjelaskan, jumlah pembuat film di Trenggalek semakin menjamur, terutama dari kalangan pelajar sekolah menengah yang memiliki jurusan multimedia. Namun, banyak dari mereka kebingungan dalam mendistribusikan film yang telah dibuat.
“Maka dari itu, KCS melalui Festival Layar Bawah Bukit menyediakan ruang bagi karya pemuda lokal,” jelasnya.

Festival ini tak hanya menjadi ruang apresiasi, namun juga tempat diskusi lintas disiplin antara pembuat film, penikmat film, dan komunitas seni lainnya.
“Dalam Festival Layar Bawah Bukit, kita akan mengumpulkan teman-teman penggiat film dan penggiat disiplin yang lain supaya dapat menghasilkan ekosistemnya sendiri,” imbuhnya.
Menurut Yanu, para sineas muda di Trenggalek telah memiliki kemampuan teknis yang baik. Namun, minimnya ruang apresiasi dan distribusi membuat potensi mereka belum maksimal.
Festival Layar Bawah Bukit hadir dengan visi menciptakan ruang diskusi audio visual hingga pelosok desa, agar karya pemuda Trenggalek memiliki tempat untuk diapresiasi secara berkelanjutan.
“Setelah workshop digelar, Layar Bawah Bukit akan dilakukan di tujuh titik di Trenggalek untuk meningkatkan kapasitas para film maker. Karena kalau soal teknis saya yakin teman-teman sudah bagus,” tegasnya.
Pemutaran film dijadwalkan dimulai dari Kecamatan Munjungan pada 21 Juni 2025. Selanjutnya akan berlangsung di Wisata 360° Tasik Madu pada 28 Juni 2025. Informasi terbaru terkait jadwal pemutaran dapat dipantau melalui media sosial resmi Layar Bawah Bukit.
Adapun lokasi lain yang akan menjadi titik pemutaran film antara lain Dongko, Durenan, Gandusari, Tugu, dan ditutup di Alun-alun Trenggalek.
Hingga saat ini, panitia telah menerima lebih dari 100 karya film dari berbagai daerah di Indonesia. Yanu juga menambahkan, jumlah peserta dari Trenggalek cukup banyak dan menunjukkan semangat berkarya yang tinggi.
“Kami berharap setelah rangkaian acara dari Kabul Cultural Space ini, akan terbentuk ruang diskusi audio visual sebagai wadah yang berkelanjutan. Nantinya, perkembangan pariwisata dan budaya Trenggalek akan menyusul dengan sendirinya,” tandas Yanu.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz