Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Avita Ayu Raih Emas Pertama untuk Trenggalek di Porprov Jatim 2025 dari Cabor Catur

  • 02 Jul 2025 08:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Medali emas pertama bagi Kontingen Kabupaten Trenggalek pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX Tahun 2025 datang dari cabang olahraga catur. Prestasi membanggakan ini dipersembahkan oleh Avita Ayu Pratiwi (16), atlet asal Desa Parakan, Kecamatan Trenggalek, yang sukses menyabet emas dalam kategori Catur Kilat Perorangan Putri.

    Avita yang masih berstatus pelajar kelas 10 di MAN 1 Trenggalek berhasil mengalahkan 16 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Keberhasilan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi cabor catur Trenggalek dalam perhelatan Porprov.

    “Kemarin dapat emas di kategori Catur Kilat Perorangan Putri oleh Avita Ayu Pratiwi setelah berhasil mengalahkan wakil dari 16 kota lain,” ujar Muhammad Ervan Hamami, Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kabupaten Trenggalek.

    Ervan menjelaskan, capaian ini merupakan hasil dari latihan rutin dan persiapan yang intensif sebelum pertandingan. Tahun ini, Percasi Trenggalek mengirim empat atlet untuk bertanding dalam tiga nomor: perorangan putri, perorangan putra, dan campuran. Ketiganya mencakup kategori Catur Kilat, Catur Cepat, dan Catur Klasik.

    “Porprov tahun ini kita kirim 4 atlet, perorangan putri, perorangan putra, dan campuran,” tambahnya.

    Cabang olahraga catur selama ini menjadi salah satu kekuatan Trenggalek di ajang Porprov. Namun, Ervan menyebutkan bahwa baru kali ini Trenggalek meraih emas, setelah sebelumnya hanya mampu membawa pulang medali perak atau perunggu.

    “Cabor catur itu jadi andalan Trenggalek. Setiap Porprov selalu dapat medali, baik perak maupun perunggu, tapi emas itu baru tahun ini,” jelasnya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Ervan juga mengungkapkan apresiasinya terhadap para atlet, yang terus berjuang meski menghadapi keterbatasan anggaran. Menurutnya, hingga saat ini Percasi Trenggalek belum menerima bantuan dana sama sekali dari KONI setempat. Tahun sebelumnya, Percasi masih menerima alokasi dana sebesar Rp25 juta.

    “Kalau tahun lalu kita masih dapat anggaran dari KONI, sekarang belum ada sama sekali,” kata Ervan.

    Ia membandingkan kondisi itu dengan daerah lain seperti Tulungagung, yang menerima dana pembinaan sekitar Rp50 juta. Selain itu, ia juga menyayangkan belum adanya kepastian mengenai bonus atau reward bagi atlet peraih medali dari Trenggalek.

    “Kendalanya ya dana, minim sekali. Di daerah lain, atlet emas bisa dapat reward sampai Rp50 juta. Di Trenggalek belum ada janji apa pun. Itu yang kadang bikin semangat atlet berkurang,” tandasnya.

    Saat ini, tim catur Trenggalek masih bertanding di nomor Catur Klasik, dan masih memiliki peluang menambah perolehan medali.

    Pencapaian Avita Ayu dan tim Percasi Trenggalek ini menjadi bagian dari cerita inspiratif yang membuat publik makin tahu Indonesia, bahwa dari daerah seperti Trenggalek pun lahir atlet muda berprestasi yang siap bersinar di ajang provinsi bahkan nasional.

    Kabar Trenggalek - Olahraga

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    BPR Jwalita