Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Indah Tapi Kurang Bersih, Anjungan Cerdas Bendungan Tugu Dapat Sorotan Pengunjung

  • 12 Aug 2025 08:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Pengelolaan sampah di Anjungan Cerdas Bendungan Tugu, Kabupaten Trenggalek, dikeluhkan sejumlah pengunjung. Meski menawarkan pemandangan waduk yang tenang dan udara sejuk, kawasan wisata di Jalan Ponorogo–Trenggalek itu dinilai kurang tertata dalam menjaga kebersihan.

    Pada Minggu, 10 Agustus 2025, ratusan pengunjung silih berganti datang dan beristirahat di taman-taman yang tersedia. Namun, sebagian dari mereka mengaku terganggu dengan sampah yang berserakan.

    “Suasananya enak, cuma kapasitas pengelolaan sampah belum memadai. Setiap kali pengunjung duduk seakan-akan sudah meninggalkan sampah,” ujar Soirin Kawik (40), pengunjung asal Desa Sawo, Kabupaten Ponorogo.

    Soirin mengatakan, kesan pertamanya cukup baik, karena ia datang dengan tujuan mencari ketenangan setelah perjalanan ke Trenggalek. Namun, ia menyarankan agar pengelolaan sampah diperketat, bahkan memberi sanksi bagi yang membuang sampah sembarangan.

    “Kalau perlu didenda yang buang sampah sembarangan,” tegasnya.

    Di lokasi wisata tersebut, sejumlah tempat sampah telah disediakan. Namun, salah satu tempat sampah di dekat pintu masuk hanya tersisa tutupnya saja. Letak tempat sampah yang berjauhan membuat sampah kerap tertinggal di sudut-sudut taman.

    Pengalaman Soirin yang pernah bekerja di mancanegara membuatnya membandingkan pengelolaan sampah di luar negeri dengan di Indonesia.

    “Saya dulu cukup lama di Taiwan. Kalau di sana di mana-mana ada kamera pengawas. Membuang sampah kecil atau meludah sembarangan sudah pasti kena denda dan ada suratnya,” jelasnya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Menurutnya, ketertiban dalam pengelolaan sampah dapat membentuk budaya disiplin dan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Ia bahkan mengaku rela menyimpan puntung rokok atau bekas botol minuman di sakunya jika tidak menemukan tempat sampah.

    Hal senada disampaikan Siti (40), istri Soirin. Selain mengeluhkan kebersihan, ia mengaku masih bingung dengan konsep wisata bernama Anjungan Cerdas ini.

    “Areanya luas, tapi saya masih kebingungan dengan nama Anjungan Cerdas, apakah hanya wisata edukatif tempat mewarnai anak-anak itu,” ujarnya.

    Siti menyebut, tiket masuk bagi pengunjung yang menggunakan mobil sebesar Rp5.000 termasuk parkir, sedangkan untuk sepeda motor Rp2.000. Menurutnya, dana dari tiket seharusnya bisa digunakan untuk mendukung pengelolaan kebersihan.

    “Semisal di sini bayarnya tiket Rp5.000, itu harusnya digunakan kembali untuk mengelola kebersihan di tempat wisata,” katanya.

    Perempuan yang mengaku pernah tinggal di mancanegara selama 20 tahun itu menilai, peraturan ketat di luar negeri berdampak positif terhadap kedisiplinan dan kesadaran masyarakat.

    “Kadang kami malah merasa lebih nyaman di sana. Selain karena kedisiplinan dan kesadaran masyarakatnya, banyak budaya yang mirip seperti di Indonesia, seperti waktu bulan Suro kemarin,” ujarnya.

    Kabar Trenggalek - Mata Rakyat

    Editor:Zamz