Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Bulan Suro, Jasa Rias Pengantin di Trenggalek Anjlok Drastis

  • 02 Jul 2025 12:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Pantangan masyarakat Jawa menggelar pernikahan di bulan Suro atau Muharam berdampak langsung pada pelaku usaha jasa tata rias pengantin. Salah satunya Anis Zakkia (26), pemilik Aniszakkia Make Up asal Desa Kedung Sigit, Kecamatan Karangan, Trenggalek, yang mengaku omzet usahanya turun hingga separuh lebih dibandingkan bulan sebelumnya.

    “Biasanya sebulan bisa tembus omzet Rp30 juta, tapi kalau sudah masuk bulan Suro, pasti turun 50 persen bahkan lebih,” ujar Anis.

    Penurunan tersebut terjadi karena tidak adanya permintaan jasa rias pengantin, yang selama ini menjadi penopang utama pendapatan usahanya. Meski Anis juga menerima jasa rias untuk wisuda, prewedding, hingga acara formal lainnya, jumlah pesanan tidak mampu menutupi kekosongan dari agenda pernikahan.

    Pada bulan sebelumnya yang bertepatan dengan musim kawin, Anis mencatat ada lebih dari 30 order masuk — sebagian besar dari calon pengantin. Namun begitu memasuki bulan Suro, jumlah itu nyaris stagnan. Kondisi tersebut membuat kestabilan finansial keluarga terganggu, terlebih penghasilan yang ia peroleh juga digunakan untuk pengembangan usaha.

    “Kalau pendapatan naik, pengeluaran juga ikut naik. Saya gunakan buat beli peralatan makeup, kebaya, dan aksesoris baru,” jelasnya.

    Anis menjelaskan, meski modal awal usahanya mencapai Rp50 juta, ia tetap rutin menambah koleksi busana dan memperbarui tren makeup. Alasannya, tren riasan dan fashion selalu berubah seiring waktu. Maka untuk tetap kompetitif, ia memilih bertahan dengan kualitas layanan dan produk ketimbang ikut-ikutan banting harga.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Untuk satu kali paket rias pengantin lengkap dengan busana dan aksesoris, Anis mematok tarif mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp6 juta, tergantung durasi dan tingkat kerumitan konsep acara. Sementara untuk layanan makeup prewedding, ia menyediakan tarif lebih ringan, mulai dari Rp700 ribu hingga Rp1 juta. Layanan lain seperti makeup wisuda atau kondangan bisa didapatkan mulai harga Rp200 ribu.

    Meski terdampak musim sepi pesanan, Anis tak berdiam diri. Ia merancang strategi promosi khusus untuk jasa prewedding serta mempersiapkan gebrakan pada momen 17 Agustus mendatang. Ia juga tengah menambah koleksi kebaya dan aksesoris baru agar pilihan pelanggan semakin beragam.

    “Bulan ini memang sepi karena lamaran dan tunangan juga ikut kena dampaknya. Tapi saya optimis, promosi prewedding dan acara Agustusan nanti bisa sedikit menutup kekosongan,” imbuh Anis.

    Usaha rias milik Anis resmi ia buka sejak 2024, namun ketertarikannya pada dunia tata rias telah dimulai sejak SMA. Ia pernah menjadi asisten makeup artist milik kakaknya sejak 2017. Baginya, dunia tata rias bukan hanya profesi, tapi juga bagian dari passion yang telah ia tekuni selama bertahun-tahun.

    “Ini kerjaan yang saya suka, jadi walaupun pesaing makin banyak, saya tetap percaya sama kualitas sendiri,” tandasnya.

    Dalam momen seperti ini, penting bagi masyarakat untuk lebih memahami pergeseran tren dan dinamika budaya yang terus bergerak. Di tengah perubahan zaman, kisah seperti Anis adalah bagian dari potret pelaku UMKM yang terus bertahan dan berinovasi. Lewat cerita seperti ini, kita Makin Tahu Indonesia, bukan hanya dari sudut tradisi, tapi juga dari perjuangan ekonomi kreatif di tingkat lokal.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    BPR Jwalita