KBRT – Luapan Sungai Pesu menggenangi ratusan rumah di Desa Tasikmadu dan Desa Prigi, Kecamatan Watulimo, Kamis (05/06/2025). Banjir ini disebabkan oleh tumpukan sampah kiriman yang menyumbat aliran sungai di sekitar Jembatan Sungai Pesu, tepatnya di timur Polsek Watulimo.
Tumpukan sampah yang didominasi potongan bambu dan kayu tersebut terbawa arus dari hulu sungai yang melintasi Desa Sawahan dan Desa Prigi.
“Tersumbatnya aliran Sungai Pesu ini menjadi salah satu faktor penyebab banjir,” ujar Fatakhul Muawan, Sekretaris Desa Tasikmadu saat ditemui di lokasi.
Menurut Muawan, sampah mulai berdatangan sejak pukul 21.00 WIB, dan sekitar satu jam kemudian, air mulai meluap ke pemukiman warga.
“Mayoritas sampah yang tersangkut di jembatan ini adalah kayu akasia, kayu sengon, kayu glugu, dan bambu,” jelasnya.
Muawan menambahkan bahwa kondisi ini kerap terjadi saat curah hujan tinggi. Struktur jembatan yang rendah serta keberadaan tiang penyangga di tengah sungai memperparah penumpukan.
“Jembatannya ini kurang tinggi. Solusinya penyangga tengah ditinggikan dan dihilangkan. Bangunan jembatan memang sudah lama,” paparnya.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Desa Tasikmadu bersama warga setempat melakukan gotong royong untuk membersihkan sampah secara manual.
“Saat ini upaya kami ya telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan alhamdulillah ini sudah datang satu alat berat dari BPBD guna membantu pembersihan,” imbuh Muawan.
Ia menegaskan bahwa persoalan serupa sering terjadi dan perlu penanganan jangka panjang. Akibat banjir ini, ratusan rumah warga di dua desa terdampak.
“Banyak rumah yang terdampak banjir ini,” tandasnya.
Pemerintah desa berharap agar pembangunan ulang jembatan Sungai Pesu bisa menjadi prioritas guna mencegah banjir serupa di masa mendatang.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz