Trenggalek secara geografis dikelilingi gunung yang menjulang tinggi. Di kaki gunung juga didapati perumahan warga untuk jadi tempat singgah.
Tak ayal, pada saat melakukan program ‘Makaryo Ning Desa’ Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menemukan beberapa permasalahan masyarakat yang harus diselesaikan.
Salah satunya saat turun ke pelosok Desa Bogoran, tepatnya di Dusun Pesu. Mas Ipin (sapaan akrabnya) menemukan 6 warga yang membutuhkan uluran bantuan dari pemerintah.
Enam warga itu memiliki riwayat penyakit kronis. Sehingga memerlukan uluran bantuan penunjang kesehatan seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Salah satunya Muhtar, pemuda pencari rongsokan yang mempunyai penyakit lambung menahun. Sehingga, Mas Ipin memberikan kartu KIS kepada Muchtar.
Bupati muda itu senang, karena dengan mendekatkan pelayanan dengan bekerja di desa. Mas Ipin mendapatkan banyak informasi yang dibutuhkan warganya.
“Kami senang bisa mendekatkan pelayanan. Ada yang memohon di posko GERTAK, ada yang memohon KIS. Kebetulan di balai desa tadi diverifikasi jadi, kemudian kita antar ke rumahnya sambil kita ingin tahu, pemohon ini meskipun sudah kita survey kondisinya seperti apa,” ucapnya.
Sembari mengantarkan KIS, ternyata di jalan juga ketemu warga yang dulu pindah, kemudian di Trenggalek sakit stroke. Ternyata, KTP dan KK nya belum diverifikasi di Trenggalek.
“Seperti ini akhirnya ketahuan, padahal kena stroke dan butuh bantuan. Kemudian yang di sini kita kasihkan sambil melihat kondisinya. Jadi seperti ini menjadi komprehensif,” jelas Mas Ipin.
Saat melihat warga, Mas Ipin mengungkapkan bahwa warga yang dibantu kerjanya mengumpulkan barang bekas kemudian dijual kepada pengepul untuk didaur ulang.
“Ada usaha yang dilakukan tinggal kita mengurangi bebannya, karena penghasilannya tidak mencukupi ketika mereka sakit, sehingga kita bantu KIS,” tandas Mas Ipin.
