Kabar Trenggalek – Indikasi kebocoran data di Indonesia salah satunya disebabkan oleh kurang cermatnya beberapa pihak dalam melakukan langkah perlindungan privasi.
Seperti dugaan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek, mengumbar calon panitia pemungutan suara (PPS), yang begitu mengejutkan.
Disinyalir, KPU Trenggalek enggan mengakui ada unsur keteledoran, melainkan hanya ketidaksengajaan. Perlu diketahui, KPU Trenggalek telah menghapus unggahan itu di sosial media Facebook resminya.
Dengan begitu, link yang berisi tentang form spreadsheet untuk keperluan reset akun para calon PPS Trenggalek tak lagi bisa diakses.
Mengenai unggahan itu, Komisioner KPU Trenggalek Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia, Nurani, mengaku baru mengetahui form spreadsheet yang diunggah di sosmed pada Rabu (21/12/2022).Â
Mengetahui itu, pihaknya langsung meminta untuk men-take down unggahan 3,5 jam setelah di-posting.
Namun, ketika menegaskan maksud penghapusan unggahan 3,5 jam setelah di-posting, Nurani tak menanggapinya. Perlu diketahui bahwa form spreadsheet diunggah pada Senin (19/12/2022) sekitar pukul 14.32 WIB.
Namun, sampai dengan Rabu (21/12/2022) sore, unggahan itu masih bisa diakses. Salah satu masyarakat yang mengetahui itu pun melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Trenggalek.
Berlanjut tentang bagaimana KPU Trenggalek mengunggah form yang diduga berisi data pribadi, dari penjelasan Nurani, itu bermula dari rencana menyebarkan link Google Form untuk para pelamar PPS yang didapati ada kesalahan email dan NIK.
Link Google Form tidak menampilkan data pribadi dari pelamar. Karena dalam mekanismenya, ketika pelamar telah memperbaiki data diri melalui Google Form, secara otomatis data itu akan masuk ke dalam Google Sheet.
Halaman selanjutnya
Pada kenyataannya, link yang diunggah itu adalah…