Kabar Trenggalek – Tinggal menunggu hitungan jam, Final piala AFF 2020, Timnas Indonesia melawan Thailand akan menjadi babak penentu dan catatan sejarah dalam dunia sepak bola, Selasa (28/12/2021).
Pertandingan final piala AFF putaran pertama akan diselenggarakan pada Rabu (29/12/2021) mendatang. pertandingan final itu bakal menjadi catatan sejarah karena kedua negara tidak bisa mengibarkan bendera kebanggaannya.
Kedua Negara itu masih terkena sanksi oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA). WADA memberikan sanksi kepada Timnas Indonesia dan Thailand dalam berbagai ajang olahraga, termasuk Piala AFF 2020. Sanksi ini dilakukan karena kedua negara menyalahi aturan terkait doping.
Indonesia dan Thailand dijatuhi hukuman WADA secara bersamaan pada Oktober 2021 lalu. Alasannya, lembaga doping masing-masing negara tidak mematuhi syarat terhadap regulasi WADA.
Catatan pertandingan dalam piala AFF 2020, Indonesia berhasil menuju final usai mengalahkan Singapura dengan skor agregat 5-3. Sementara Thailand melaju ke final setelah mengalahkan Vietnam dengan skor agregat 2-0.
Timnas Indonesia masih menjadi tim paling produktif dengan lesakan 18 gol sejauh ini. Namun menghadapi Thailand pada laga pamungkas Piala AFF 2020, Timnas Indonesia diprediksi kesulitan meraih juara untuk kali pertama.
Baca juga: Bungkam Malaysia Empat Gol, Timnas Indonesia Optimis Kalahkan Singapura di Semi Final
Mengutip laman WADA, 7 Oktober 2021, Indonesia mendapatkan beberapa sanksi sebagai berikut:
- Indonesia akan dilarang menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, atau internasional.
- Bendera kebangsaan Indonesia, tidak akan dikibarkan pada kejuaraan regional, kontinental, internasional, atau acara serupa yang diselenggarakan oleh major event organizations, kecuali di pertandingan Olimpiade dan Paralimpiade.
- Indonesia secara khusus mendapat konsekuensi tambahan, karena ketidakpatuhan terhadap pengujian atau tes doping.
Baca juga: Raih Tiket Semifinal Piala AFF, Timnas Indonesia Ganyang Musuh Bebuyutan Malaysia
Indonesia diminta untuk segera melakukan tindakan perbaikan pengujian atau tes doping di negara tersebut, serta akan diawasi oleh pihak ketiga yang disetujui.
Biaya termasuk enam kali kunjungan ke lokasi per tahun, dibebankan kepada Indonesia, dengan semua biaya harus dibayar di muka. Meski demikian, sanksi ini tidak akan membebani atlet dalam berlaga.
Atlet-atlet dari Indonesia tetap diizinkan untuk mengikuti kompetisi, hanya saja tidak bisa mengibarkan bendera kebangsaan mereka ketika menjadi juara.
Baca juga tulisan lainnya di kabartrenggalek.com tentang TIMNAS INDONESIA:
