Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Rusunawa Watulimo Mangkrak, Warga Ogah Kembali Tinggal

  • 25 Apr 2025 12:00 WIB
  • Google News

    KBRT Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Watulimo yang memiliki 50 kamar kini terbengkalai. Padahal, pada awal beroperasi tahun 2016, bangunan ini sempat terisi penuh oleh warga sekitar. Namun kini, bangunan yang terletak di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo ini kosong tak berpenghuni.

    “Di sini ada sekitar 50 kamar, Mas. Namun, sejak pandemi COVID-19 kemarin sampai saat ini tidak ada yang menghuni,” ujar Romi Rendra, penjaga Rusunawa Watulimo.

    Menurut Romi, pada awalnya Rusunawa dihuni warga Kampung Baru, Desa Tasikmadu. Namun seiring waktu, sebagian besar penghuni mengembalikan kunci dan memilih pindah. 

    Penyebabnya, lokasi yang sempit dan aturan yang ketat seperti larangan memelihara hewan ternak membuat warga merasa kurang nyaman.

    “Dulu itu waktu awal dibangun penuh, Mas. Tapi lama-lama masyarakat pada pilih keluar. Kalau menurut saya, karena di sini tidak boleh pelihara ayam, kambing, jadi masyarakat mungkin merasa tidak nyaman,” jelasnya.

    Puncak kekosongan terjadi saat pandemi COVID-19. Sebelum digunakan sebagai tempat karantina pasien, Rusunawa masih dihuni enam keluarga. Namun setelah digunakan untuk isolasi, mereka terpaksa direlokasi dan tak kembali lagi.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Waktu dijadikan asrama karantina pasien COVID, sekitar enam kamar masih dihuni. Tapi penghuni waktu itu dipindahkan, saya tidak tahu pasti ke mana, dan sampai sekarang belum ada yang kembali,” lanjut Romi.

    Rusunawa ini dilengkapi fasilitas seperti musala, aula, dan area parkir. Setiap kamar berukuran 4x4 meter dengan kamar mandi dalam, tempat tidur, dan lemari. Dulu, biaya sewanya Rp100 ribu per bulan di luar biaya listrik dan air.

    “Saya tiap hari tetap di sini untuk rawat kebersihan. Pompa air dan listrik masih berfungsi. Tapi karena lama tidak dihuni, banyak yang rusak,” tambahnya.

    Saat ini, Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek masih membuka pendaftaran bagi warga yang berminat. Romi menyebut promosi sudah dilakukan secara masif sejak awal 2025, termasuk dengan penyebaran brosur.

    “Inovasi saat ini, kami sudah sebar brosur ke masyarakat sejak sebelum puasa kemarin. Harapannya, semoga rusun ini bisa segera difungsikan dan kembali dihuni,” tandasnya.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf