KBRT – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengungkapkan rasa syukurnya saat menghadiri pisah sambut Kapolres Trenggalek dari AKBP Indra Ranu Dikarta yang digantikan oleh AKBP Ridwan Maliki.
"Saya selalu bersyukur, Trenggalek selalu dikirimi orang-orang baik. Semoga membawa kebaikan untuk Kabupaten Trenggalek," ujar Bupati yang akrab disapa Mas Ipin itu.
Menurutnya, orang-orang baik yang dimaksud adalah perwira menengah (pamen) Polri yang bertugas sebagai Kapolres Trenggalek.
Hal ini dilatarbelakangi oleh kiprah dan komitmen mereka dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta menjalin sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
AKBP Indra Ranu Dikarta telah menyelesaikan masa tugasnya di Trenggalek dan kini dipercaya menjabat sebagai Wakapolres Bogor Kota.
Mas Ipin mengaku memiliki banyak kenangan bersama mantan Kapolres tersebut, khususnya dalam membangun komunikasi dengan tokoh agama dan masyarakat.
"Beliau banyak memberikan nasihat dan saran kepada saya. Sering juga saya dihubungi beliau malam-malam saat gowes, untuk diajak bertemu dengan tokoh masyarakat," kenangnya.
Ia pun mendoakan kesuksesan untuk AKBP Indra. "Semoga makin sukses, ndan. Kalau saya dan Pak Wabup main ke Batu Tulis, mohon dikawal ya, ndan," canda Mas Ipin.
Selain itu, Bupati Trenggalek juga menyampaikan ucapan selamat datang kepada AKBP Ridwan Maliki sebagai Kapolres Trenggalek yang baru.
"Selamat datang kepada Pak Ridwan Maliki di Trenggalek. Semoga betah di Trenggalek," tambahnya.
Mas Ipin sempat menyapa Kapolres baru itu dengan bahasa Madura. Ia menyampaikan bahwa dirinya memiliki silsilah keluarga Madura dari pihak istrinya, serupa dengan istri Kapolres yang berasal dari Sampang, Madura.
AKBP Indra dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh tokoh di Kabupaten Trenggalek. Ia mengaku memiliki banyak kenangan selama bertugas di daerah tersebut.
"Semua wilayah saya rasa sudah pernah saya kunjungi. Terakhir saya mengunjungi pulau terluar di Kecamatan Watulimo yang merupakan perbatasan dengan Negara Australia," ungkapnya.
"Tiga jam perjalanan laut dan saya rasa pantas bila kita menggunakan bet Merah Putih dalam seragam kita karena kita berbatasan dengan negara tetangga. Saya rasa kita bisa menggunakan bet itu, ya Pak Dandim, untuk menunjukkan jiwa nasionalisme kita," tegasnya.
Sementara itu, AKBP Ridwan Maliki juga memiliki kisah tersendiri dengan Kabupaten Trenggalek. Ia mengaku pernah berseloroh ingin ditempatkan di Trenggalek saat masih menempuh pendidikan dan berkunjung ke temannya di daerah tersebut. Kini keinginan itu menjadi kenyataan.
Kabar Trenggalek - Advertorial
Editor:Lek Zuhri