KBRT – Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Trenggalek menunjukkan perlambatan berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun 2023 ke 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) Trenggalek mencatat pertumbuhan ekonomi tahun 2023 sebesar 4,92 persen. Namun, pada tahun 2024, angka tersebut turun menjadi 4,71 persen.
Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, menegaskan bahwa perlambatan ini tidak berkaitan dengan pelaksanaan Pilkada serentak 2024. Ia justru menilai momentum politik tersebut bisa menjadi pemicu perputaran ekonomi lokal.
“Menurut saya, itu momen yang bisa menggerakkan perekonomian juga, karena uang yang keluar dari pemerintah itu juga besar,” ujar Doding.
Menurutnya, berbagai faktor eksternal turut memengaruhi kondisi ekonomi daerah, termasuk fluktuasi nilai tukar rupiah dan kenaikan dolar.
“Saya rasa, itu masalah global, jadi bukan hanya domestiknya Trenggalek yang memengaruhi. Misalkan kenaikan dolar, melemahnya rupiah, itu memengaruhi PDRB,” jelasnya.
Terkait target pertumbuhan, Doding menyebut angka idealnya berada di atas lima persen sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah pusat.
“Harapan dari teman-teman itu di atas angka 5 persen,” katanya.
Namun, ia mengakui bahwa tantangan untuk mencapai angka tersebut cukup besar karena luasnya sektor yang berpengaruh terhadap laju ekonomi.
“Susahnya minta ampun dalam kondisi ekonomi yang masih sedang-sedang gini. Jadi memang perlu terobosan-terobosan biar di atas 5 persen,” lanjutnya.
Sebagai langkah konkret, Doding mendorong penguatan sektor-sektor produktif, khususnya pelaku usaha kecil dan menengah.
“Salah satunya dengan meningkatkan daya rangsang UMKM untuk lebih bergairah lagi, daya beli masyarakat dan sebagainya,” pungkasnya.
Dengan memperkuat fondasi ekonomi rakyat, ia berharap Trenggalek mampu keluar dari tekanan perlambatan dan kembali mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang solid.
Kabar Trenggalek - Politik
Editor:Lek Zuhri