KBRT - Menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), atlet paralayang Kabupaten Trenggalek terus melakukan persiapan dengan berlatih di berbagai lokasi, tidak hanya di Trenggalek, tetapi juga di Tulungagung dan Blitar. Hal itu dilakukan untuk membiasakan atlet menghadapi tantangan berbeda di tiap daerah.
Mohammad Azmi Nikmal Gufron, Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Paralayang Kabupaten Trenggalek, menyebutkan bahwa saat ini terdapat empat atlet paralayang yang siap berlaga mewakili Trenggalek. Namun, mereka menghadapi kendala serius terkait peralatan yang sudah tidak layak pakai.
“Kendalanya saat ini alat parasut yang digunakan atlet itu sudah mulai usang karena sering dipakai dan sudah sejak lama,” ujar Azmi.
Menurut Azmi, meskipun peralatan masih bisa diperbaiki, penurunan kualitas sangat memengaruhi performa atlet saat bertanding. Empat parasut yang digunakan saat ini berasal dari dana pribadi pengurus serta bantuan Pemerintah Daerah, namun kondisinya sudah menurun hingga 50 persen.
“Atlet kami kemarin pakai alat yang kita tambal-jahitkan, performanya sudah menurun, maka dari itu kondisi alat sangat mempengaruhi,” jelasnya.
Azmi menyebutkan bahwa harga satu parasut berkisar antara Rp50 juta hingga Rp70 juta, sehingga pembelian alat baru menjadi kendala besar karena keterbatasan anggaran.
Selain itu, Paralayang Trenggalek juga mendapatkan bantuan dana dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Trenggalek. Namun, dana tersebut sangat minim dan belum mampu menutup kebutuhan peralatan.
“Kami maklum, karena KONI tidak hanya menangani satu cabang olahraga saja,” imbuh Azmi.
Dalam kondisi keterbatasan anggaran ini, Pengcab Paralayang Trenggalek harus pintar dalam mengelola keuangan. Mereka bahkan harus selektif dalam mengikuti turnamen, termasuk melewatkan sejumlah event besar di luar Pulau Jawa karena keterbatasan biaya.
Pada ajang Porprov 2023 lalu, atlet paralayang Trenggalek berhasil menyumbangkan medali. Namun, tantangan lain yang dihadapi adalah minimnya regenerasi atlet. Dari 25 calon atlet yang diseleksi, hanya tersisa 4 orang yang memenuhi kriteria.
“Harapan saya kepada tim Paralayang Trenggalek untuk tetap solid walaupun alat yang digunakan sangat terbatas. Kalian luar biasa, jangan pernah puas, perjalanan masih panjang,” tandas Azmi.
Kabar Trenggalek - Olahraga
Editor:Zamz