KBRT-Dua warga di Kabupaten Trenggalek meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam tiga bulan terakhir. Kedua pasien berasal dari Desa Sambirejo, Kecamatan Trenggalek, dan Desa Kembangan, Kecamatan Pule. Mereka masing-masing berusia 26 dan 33 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek, Sunarto, mengatakan bahwa kedua pasien datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi berat dan langsung dirujuk ke rumah sakit. Namun, nyawa keduanya tidak tertolong.
“Pasien datang ke faskes dalam kondisi parah, kemudian dirujuk ke rumah sakit dan meninggal di sana,” ujar Sunarto.
Sepanjang Februari hingga April 2025, Dinas Kesehatan mencatat total 175 kasus DBD. Rinciannya, 101 kasus pada Februari, 49 kasus pada Maret, dan 25 kasus pada April. Sunarto menegaskan, tidak ada peningkatan jumlah kasus secara keseluruhan, tetapi kewaspadaan tetap diperlukan.
“Angkanya memang menurun, tapi dua kasus meninggal ini jadi catatan serius,” katanya.
Tiga wilayah dengan jumlah kasus tertinggi adalah Puskesmas Trenggalek, Rejowinangun, dan Bendungan. Dinas Kesehatan memperkuat pencegahan dengan melakukan fogging fokus, pengamatan jentik, abatisasi, serta kampanye Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Plus dan siaran keliling di permukiman padat penduduk.
“Kami terus mendorong warga untuk PSN. Jangan hanya andalkan fogging. Pencegahan itu kuncinya di lingkungan rumah masing-masing,” jelas Sunarto.
Ia juga mengingatkan agar warga tidak menunda pemeriksaan medis saat mengalami demam tinggi, karena keterlambatan penanganan bisa berakibat fatal seperti dua kasus yang sudah terjadi.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Lek Zuhri