KBRT - Pencairan tabungan anggota Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Madani pada hari kedua, Selasa (22/07/2025), kembali mengalami kendala. Situasi ini memicu kemarahan anggota yang kemudian melakukan penagihan secara langsung kepada para debitur.
Nova Handani, Koordinator Aliansi Rakyat Peduli Trenggalek (ARPT), menyampaikan bahwa tindakan penagihan itu dilakukan karena anggota merasa dikhianati oleh manajemen KSPPS Madani.
"Teman-teman tadi karena suasana panas ingin memastikan apakah nama-nama yang ada di situ benar milik pejabat di Kecamatan Watulimo," ujar Nova.
Penagihan pertama, menurut Nova, ditujukan kepada seorang pegawai di Kantor Kecamatan Watulimo, yang namanya muncul dalam daftar penerima pinjaman. Dugaan tersebut membuat anggota bergerak dari Kantor KSPPS Madani menuju Kantor Kecamatan Watulimo sekitar pukul 14.30 WIB.
Puluhan anggota KSPPS Madani datang ke lokasi dengan didampingi oleh Nurkholison, Bendahara KSPPS Madani, serta Tim Corporate Lawyer dari pihak koperasi.
Setibanya di Kantor Kecamatan Watulimo, mereka menemui perwakilan kecamatan untuk mengonfirmasi identitas nama yang diduga sebagai salah satu debitur
Nova Handani membenarkan bahwa orang yang dimaksud memang benar seorang pejabat aktif.
“Ternyata benar,” ujar Nova saat dikonfirmasi, menyebut bahwa nama tersebut adalah Sekretaris Kecamatan Watulimo.
Hingga berita ini diterbitkan dari laporan Junalis Kabar Trenggalek di lokasi, pihak Kecamatan Watulimo belum buka suara.
Ralat Judul: Anggota Koperasi Madani Tagih Kreditur Sendiri, Sekcam Watulimo jadi Sasaran Pertama menjadi Anggota Koperasi Madani Tagih Debitur Sendiri, Sekcam Watulimo jadi Sasaran Pertama
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz