Kemarau Panjang, Pendapatan Pedagang Es Degan Trenggalek Naik

kemarau panjang pendapatan pedagang es degan trenggalek naik

Pedagang es degan Trenggalek sedang memecah degan/Foto: Delta Nishfu (Kabar Trenggalek)

Musim kemarau panjang mendatangkan keuntungan bagi para pedagang minuman di Kabupaten Trenggalek. Seperti pedagang es degan Trenggalek yang mengalami peningkatan pendapatan selama musim kemarau, Rabu (04/10/2023).

Agus Wicaksono, salah seorang karyawan Kedai Kelapa, Kelurahan Sumbergedong, mengungkapkan selama musim kemarau penjualan es degan cukup meningkat drastis.

“Peningkatan penjualan akhir-akhir ini banyak. Peningkatannya signifikan. Karena biasanya habis 100-150, sekarang bisa 250 buah,” ujar lelaki 20 tahun itu.

Sejak awal Agustus 2023, setiap hari Kedai Kelapa bisa menghabiskan 100 sampai 150 buah es degan. Menjelang penghujung bulan September 2023, permintaan pelanggan Kedai Kelapa meningkat sekitar 100%. Sejak seminggu yang lalu, Kedai Kelapa bisa menghabiskan 250-300 buah kelapa per hari.

“Peningkatan signifikannya dari seminggu yang lalu. Puncak panas-panas ini lumayan ramai,” kata agus.

Jika menggunakan hitungan gelas, dalam sehari Kedai Kelapa bisa menghabiskan sekitar 600 cup gelas. Per gelas es degan diberi harga antara 5 ribu sampai 10 ribu, tergantung varian rasa.

Menurut perhitungan Agus, dari tingkat pembeli yang tinggi bisa meraup penghasilan kotor sekitar Rp. 2-3 juta per hari.

Pendapatan di musim kemarau tentu sangat berbeda jika dibandingkan saat musim penghujan. Agus mengaku, di musim hujan, permintaan es menurun.

“Kalau di musim hujan nggak sampai 100. Ya mungkin antara 50 sampai 100 kalau di musim hujan,” terangnya.

Agus mengungkapkan, peningkatan pembeli saat musim kemarau sebelum-sebelumnya juga tak sedrastis sekarang.

“Biasanya rata-rata 150 buah ke 200 buah. Tapi ya akhir-akhir ini seminggu kemarin lebih 200, 250-an buah,” tambahnya.

Seorang pedagang es degan di utara Pasar Burung, Kelurahan Surodakan, Yuli, juga mengalami peningkatan selama musim kemarau.

Yuli mengatakan, ketika cuaca sedang panas biasanya bisa menghabiskan 40 buah degan per hari. Berbeda saat cuaca sedang sering hujan yang menghabiskan sekitar 20 buah per hari.

“Ya meningkat paling misalnya hari-hari biasa itu 25 buah kalau hujan. Kalau kayak gini bisa 40 buah,” kata Yuli.

Es degan yang ia jual diberi harga 5 ribu. Dalam sehari, Yuli bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp. 400 ribu.

Meski begitu, Yuli mengatakan sebenarnya pembeli es degan di tempatnya tidak tergantung dengan cuaca. Biasanya ia tetap melayani pembeli degan tanpa es di musim hujan untuk keperluan jamu dan obat.

“Di musim hujan biasanya tetap ada pembeli. Biasanya kan dibuat jamu, obat, gitu. Nggak mesti buat seger-segeran,” ujarnya.

Perlu diketahui, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan di Trenggalek diprakirakan akan datang pada tanggal 11 sampai 30 November 2023. Artinya, bulan Oktober 2023 hingga November awal, wilayah Trenggalek masih mengalami musim kemarau.

Exit mobile version