Gali Potensi Lokal, Trenggalek Pertama Kali Bikin Turnamen Futsal Terbesar

potensi lokal trenggalek pertama turnamen futsal terbesar

Futsal perempuan sedang merebut bola saat bertanding/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggalek)

Kota Alen Alen Trenggalek tampaknya menyiapkan amunisi untuk cabang olahraga futsal. Sebab, turnamen futsal terbesar baru saja dihelat pertama kali di Bumi Menak Sopal. Kendati event itu untuk menggali potensi pemain lokal.

Bertempat di Utama Sport Center (USC) gelaran futsal Se-Karesidenan Kediri itu berlangsung merebutkan piala bergengsi. Walk Of Tobe (WOT) Champions itu berlangsung cukup ketat kala perwakilan pelajar pendidikan bermain.

Pertandingan futsal terbesar itu menggunakan sistem group. Sebanyak 18 tim dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) nampak antusias memainkan ritme permainan dan juga 18 tim Sekolah Menengah Atas (SMA) putra.

Kemudian, 8 tim SMA Putri, serta anak-anak Sekolah Dasar (SD) juga ikut dalam ajang bergengsi dengan sebanyak 12 tim. Imam Mashudi, Ketua Panitia WOT Trenggalek menerangkan tujuan itu memberikan wadah bagi pemain lokal.

“Awal mulanya Trenggalek itu belum ada event futsal banyak tim trenggalek ikut turnamen diluar, akhirnya kami membuat event futsal, peserta utamakan dari Trenggalek,” terangnya saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.

Ketua Panitia menyerahkan hadiah/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggalek)

Imam mengaku event futsal tersebut pertama kali di Trenggalek dan mendapatkan respon dari peserta yang diluar prediksi. Ia berharap dengan adanya event itu para pemain futsal bisa merasa terwadahi dalam mengasah kemampuan.

“Kendalanya para tim futsal kurang terfasilitasi dengan event di daerah, ketika ada event yang di luar daerah sehingga jika ada keterbatasan dana menjadi tidak bisa ikut event,” tegasnya.

Lanjutnya, event tersebut hanya diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga tidak menyebabkan terganggunya pembelajaran di sekolah bagi tim yang mengikuti event futsal terbesar itu.

Tambahnya, event futsal tersebut bakal ada tindak lanjut secara terus menerus, sehingga pemain futsal yang memiliki skill bisa menjadi ajang mengasah kemampuan sebelum bertanding di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

“Kami juga dalam rangka mencari bibit pemain futsal untuk event lebih tinggi seperti Porprov maupun seleksi PON, dan meningkatkan solidaritas tim futsal di Trenggalek,” ujarnya.

Exit mobile version