Literasi Digital Trenggalek, Bentuk Warga Sumberbening Cakap Media Sosial

literasi digital trenggalek bentuk warga sumberbening cakap

Direktur Utama Kabar Trenggalek, Trigus D. Susilo, memaparkan materi literasi digital/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggalek)

Era digital semakin melaju dengan cepat seiring berkembang waktu. Akses internet di Indonesia mulai berkembang hingga pelosok, sehingga pengguna media sosial (medsos) bertambah pesat.

Menghadapi demikian, pengguna akses digital khususnya warga Trenggalek harus memahami dampak positif dan negatif. Seperti yang dilakukan di Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek.

Desa Sumberbening tersebut melangsungkan Literasi Digital dengan mengangkat tema Mening Cak Di (Menuju Sumberbening Cakap Digital) dengan pemateri Direktur Kabar Trenggalek.

Amron Nuskhi, Duta Digital Trenggalek, menerangkan program literasi digital tersebut dari Kementerian Desa (Kemendes) melalui Program Desa Cerdas P3PD.

“Kegiatan Wajib program Desa Cerdas [Smart Village] untuk meningkatkan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya,” terang Amron.

Katanya, tujuan dalam adanya Literasi Digital tersebut sebagai bentuk mencari, menemukan, memilah serta memahami informasi yang benar dan tepat.

Kegiatan literasi digital di Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko, Trenggalek/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggalek)

“Sumberbening masuk dalam Lokus desa Cerdas yg ditunjuk langsung oleh Kementerian Desa, ada 19 desa nantinya di Kabupaten Trenggalek,” tegasnya.

Amron berharap dengan adanya Literasi Digital bisa membawa manfaat untuk Desa Sumberbening. Karena, di Desa tersebut memiliki potensi unggulan dan menjadi ikon Trenggalek.

“Semoga lebih bisa membawakan maslahat dan menghindari berbagai macam potensi negatif atau kerusakan yang timbul di dalam pergaulan digital,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Kabar Trenggalek, Trigus Dodik Susilo, saat membawakan materi memaparkan tentang keamanan digital dan kerentanan bagi masyarakat yang belum mengetahui.

Contohnya, tentang keamanan data diri yang harus benar-benar dijaga. Ketika data diri disebar, ada potensi dampak negatif seperti disalahgunakan. Sehingga, warga yang menggunakan media sosial menjadi korban.

“Maka hari ini keamanan data pribadi saya sampaikan kepada warga Sumberbening. Karena saya menemukan beberapa korban yang menjadi penyalahgunaan data pribadi,” tegasnya.

Exit mobile version