Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Trenggalek tanam ratusan mangrove di pesisir selatan, Pantai Blado, Kecamatan Munjungan.
GMNI Trenggalek berharap hal itu dapat memantik kesadaran masyarakat untuk mitigasi bencana. Agenda demikian juga dibarengi dengan dies natalis ke-69 GMNI.
Imam Maskur, Persatuan Alumni (PA) GMNI Trenggalek, mengatakan agenda demikian bertajuk ‘Gotong Royong Melestarikan Alam, Merawat Budaya Lestari untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat’.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memantik kesadaran masyarakat sekitar bersama melakukan penjagaan lingkungan hidup, terutama wilayah pesisir pantai,” terang Maskur.
Maskur menambahkan, sebagai organisasi mahasiswa yang berhaluan nasionalis dengan asas perjuangan marhaenisme, sudah seharusnya menjaga kelestarian alam.
“Salah satu tujuan yang harus dicapai Kader GMNI adalah menjadi corong yang dapat menggabungkan semangat persatuan dan Nasionalisme,” tandasnya.
Di sisi lain, Ketua DPC GMNI Trenggalek, Mochamad Sodiq Fauzi, menginginkan agar kader GMNI dapat menjadi pelopor dalam menggabungkan spirit gotong-royong dan menumbuhkan semangat persatuan nasional di masyarakat.
“Di usia yang ke-69 ini, kami menginginkan kader GMNI mampu menjadi pelopor untuk mengisi ruang dan pos-pos kritis dari berbagai lini sektor,” paparnya.
Lanjut Shodiq, GMNI juga harus bisa melakukan gebrakan secara intelektual yang menjadi gaungnya spirit persatuan dan kesatuan nasional.
“Tanpa adanya rasa persatuan, cita-cita luhur GMNI untuk menjadi alat perjuangan rakyat yang tertindas, hanya akan menjadi sesuatu yang utopis dan mustahil dilakukan,” ujarnya.
