Kabar Trenggalek – Bencana alam tanah longsor dan tanah gerak terus melanda di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Trenggalek. Seperti, bencana tanah gerak yang merusak belasan rumah warga.
Tanah gerak itu terjadi pada Selasa (27/12/2022), di RT 16 RW 03 Dusun Sobo, Desa Ngerdani, Kecamatan Dongko, Trenggalek. Akibatnya, 2 rumah rusak berat, 13 rumah rusak ringan serta akses jalan RT 16 RW 03 mengalami retak retak.
Atas peristiwa bencana tanah gerak tersebut, kita perlu melakukan upaya pencegahan. Salah satunya, kita bisa menanam tanaman pencegah tanah longsor dan tanah gerak. Kita bisa menanam di sekitar rumah kita.
Mengutip dari artikel Jannah Firdaus Mediapro Art & Story di Medium, salah satu cara mencegah pergeseran tanah atau tanah yang bergerak adalah dengan menanam tanaman pepohonan yang memiliki akar panjang dan kuat.
Akar tanaman yang panjang sangat bermanfaat untuk memperkuat struktur tanah, mencegah erosi, memperkaya kandungan air dalam tanah dan sekaligus menetralisir pergerakan tanah.
8 Tanaman Pencegah Tanah Longsor dan Tanah Gerak
1. Akar Wangi
Akar wangi atau vetiver adalah sejenis rumput dengan nama latin Chrysophogon Zizaionide. Jarang orang tahu bahwa tanaman vetiver memiliki banyak manfaat yang baik terhadap lingkungan hidup.
Manfaat dari tanaman Vetiver antara lain bagian daunnya dapat bermanfaat menyerap karbon, pakan ternak, mengusir hama, bahan atap rumah, dan bahan dasar kertas.
Pada bagian akarnya bermanfaat mencegah longsor dan banjir, memperbaiki kualitas air, melindungi infrastruktur, menyerap racun, mencegah pergeseran tanah dan menyuburkan tanah.
2. Kopi
Kopi tidak sekedar enak diminum dan bernilai ekonomis. Banyak hal baik muncul yang seringkali tidak disadari sebelumnya. Peneliti dari Kementerian Pertanian, menyebutkan bahwa tanaman kopi terbukti efektif mencegah erosi lantaran memiliki tajuk batang berlapis sehingga kopi mampu melindungi tanah dari tetesan air hujan langsung dan mencegah pergerakan tanah.
Pohon kopi juga pandai mengikat tanah karena memiliki akar tunggang yang menghujam ke tanah hingga kedalaman 3 meter. Selain itu pohon kopi juga memiliki akar lateral sepanjang 2 meter.
Run off (laju air di atas permukaan tanah) vegetasi tanaman kopi tidak jauh berbeda dengan run off hutan. Urutan persentase run off beberapa vegetasi adalah sebagai berikut : tanah terbuka mencapai 60 persen, lahan rumput 18 persen, kebun kopi 3 persen, dan hutan 2,5 persen.
Lantaran fungsinya yang beragam, kini tak sedikit warga yang gemar menanam kopi. Alasannya selain memiliki nilai jual tinggi, tanaman kopi juga dapat membantu menjaga lingkungan agar tetap asri dan terhindar dari bencana alam seperti tanah longsor. Menanam kopi beserta tanaman pelindung lainnya juga bermanfaat untuk memulihkan lahan kritis.
Pohon beringin atau dalam bahasa Latin-nya ficus spp merupakan marga terbesar dari famili moraceae, banyak dijumpai di Indonesia, baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Tingginya bisa mencapai 35 m. Tumbuh di tanah dan ada yang bersifat hemiepifit (parasit pada tanaman lain).