Kabar Trenggalek – Banjir bandang yang menerjang di kawasan pesisir Watulimo, Trenggalek berdampak pada tiga Sekolah Dasar. Ada sekolah yang menggunakan sistem daring karena tidak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas.
Ali Mahmud, Pengawas TK-SD Kecamatan Watulimo, mengungkapkan bahwa dampak dari banjir membuat seisi ruangan sekolah menjadi kotor dan basah. Bahkan beberapa dokumen juga ikut basah. Tapi untungnya tidak ada yang hanyut karena ada pagar.
Berdasarkan penjelasan Ali, ada tiga sekolah dasar yang terdampak, yakni SDN 1 Tasikmadu, SDN 2 Tasikmadu, dan SDN 2 Karanggandu. Namun yang terparah di SDN 2 Tasikmadu.
“Sebenarnya hari ini [di SDN 2 Tasikmadu] tidak diliburkan, namun ketika saya sampai di sini dan melihat anak-anak bermain [di sisa-sisa banjir] terus terang saya pulangkan. Demi keselamatan anak-anak. Padahal ini sudah waktunya UTS,” ujar Ali.
Ruang kelas sangat kotor dan dipenuhi lumpur. Sehingga tidak memungkinkan jika melakukan kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
“Sebagian guru tadi melakukan kegiatan belajar-mengajar menggunakan media daring atau online,” tambahnya.
Untuk upaya pembersihan di SDN 2 Tasikmadu akan ditargetkan hingga hari selasa (11/10). Selama masa pembersihan ruang kelas, kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring.
“Kami hari ini mendapatkan bantuan dari Basnas, Ansor, dan masyarakat, dari wali murid untuk bersih-bersih,” ujar Ali.
Ali menambahkan ada sekitar 300an siswa yang terdampak banjir. Sehingga mereka mengalami kendala dalam belajar di sekolah. Besok Selasa (11/10/2022) kegiatan belajar di sekolah masih dilakukan melalui daring.
UPDATE BENCANA BANJIR WATULIMO:
Warga Bergotong Royong Membersihkan Material Sisa Banjir di Watulimo
Banjir Bandang Desa Tasikmadu, Dua Dapur Umum Disiapkan Suplay Makanan Warga
Lumbung Pangan Tsunami Desa Sawahan Difungsikan untuk Bencana Banjir Bandang Watulimo
Trenggalek Siaga Bencana, Pemkab Lemah Assessment
Penyebab Banjir Bandang Tasikmadu, Watulimo: Sampah Tutup Sungai
Tinggalkan Komentar