Kabar Trenggalek
Tidak ada hasil..
Lihat seluruh hasil
  • Beranda
  • News
  • Gaya Hidup
  • Mata Rakyat
  • Opini
  • Feature
  • Trenggalekpedia
  • Masuk
  • Daftar
Kabar Trenggalek
Kabar Trenggalek

News

Ramainya Pagelaran Sinongkelan, Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Desa Prambon Trenggalek

Reporter: Wahyu AO
Sabtu, 18 Juni 2022, 16:30:46
Jani, warga Desa Prambon yang memerankan Kanjeng Sinongkel dalam Upacara Adat Sinongkelan, memakai baju putih dengan motif compang-camping

Jani, warga Desa Prambon yang memerankan Kanjeng Sinongkel dalam Upacara Adat Sinongkelan, memakai baju putih dengan motif compang-camping/Foto: Kabar Trenggalek


Kabar Trenggalek – Warga Desa Prambon menggelar bersih desa dan Upacara Adat Sinongkelan di Balai Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek. Kegiatan itu dilaksanakan pada Jumat malam, 17 Juni 2022, atau malam Sabtu pahing, bulan Sela (dalam penanggalan jawa).

Pada pukul 20.00 WIB, Balai Desa Prambon sudah dipenuhi oleh ratusan masyarakat yang ingin menyaksikan upacara adat Sinongkelan. Di seberang jalan depan Balai Desa Prambon juga ramai pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjajakan produknya.

Tohari, Sekretaris Desa Prambon, mengatakan prosesi sinongkelan diawali dengan ziarah ke makam para leluhur pada hari Kamis (16/06/2022). Kemudian, pada hari Jumat, ada serangkaian kegiatan dalam upacara adat Sinongkelan.

“Ada serah terima sertifikat Warisan Budaya Tak Benda yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan upacara adat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemendikbud],” ujar Tohari saat ditemui Kabar Trenggalek.

Menurut keterangan Tohari, pagelaran Sinongkelan itu diadakan sebagai wujud penghormatan terhadap Kanjeng Sinongkel, yang dipercayai sebagai leluhur Desa Prambon.

Proses Upacara Adat Sinongkelan di Desa Prambon
Proses Upacara Adat Sinongkelan di Desa Prambon/Foto: Kabar Trenggalek

Tohari menyampaikan, berdasarkan cerita yang turun-temurun disampaikan melalui lisan, Kanjeng Sinongkel merupakan sosok penyelamat dari musibah besar yang pernah melanda wilayah Desa Prambon.

Berdasarkan catatan Kabar Trenggalek, Sinongkelan berasal dari kata Sinongkel. Nama Sinongkel merupakan nama samaran dari seorang Kanjeng yang melarikan diri dari sebuah Keraton karena terjadi perang saudara. Kemudian, Kanjeng Sinongkel bersembunyi dan berdiam diri di Gunung Slakar, wilayah Desa Prambon.

Sinongkelan dilestarikan setiap tahun sebagai wujud syukur warga Desa Prambon atas hasil perjuangan nenek moyang untuk menjaga alam dan menyejahterakan masyarakatnya. Dalam cerita sejarahnya, dulu di Desa Prambon terjadi bencana alam dan musibah terus menerus. Mengetahui hal ini, Kanjeng Sinongkel berusaha membantu masyarakat Desa Prambon untuk menghilangkan bencana alam dan musibah itu.

“Dengan adanya bencana alam, musibah, di kala masih berdiam diri di Desa Prambon, Kanjeng Sinongkel melaksanakan ritual, meditasi, ataupun bertapa, letaknya di sekitar Gunung Slakar. Di situ, Kanjeng Sinongkel menemukan petunjuk, bahwa Desa Prambon, biar bencana alam ataupun musibah itu hilang, itu minta tumbal yang disebut Kidang Kencana dengan ciri-ciri Bubat Kawat, Mata Kumala, Bol Karah, Tracak Wojo,” jelas Tohari saat ditemui di Balai Desa Prambon.

Tayuban setelah Upacara Adat Sinongkelan di Desa Prambon
Tayuban setelah Upacara Adat Sinongkelan di Desa Prambon/Foto: Kabar Trenggalek

Kemudian, Kanjeng Sinongkel mengadakan sayembara kepada masyarakat Desa Prambon untuk berburu Kidang Kencana, yang akan dijadikan sebagai tumbal. Setelah beberapa bulan melakukan perburuan, tidak ada satu warga pun yang berhasil menemukan Kidang Kencana.

Mendengar kabar itu, Kanjeng Sinongkel menjadi ragu dengan wangsit tersebut. Akhirnya, Kanjeng Sinongkel mendapatkan petunjuk kembali yang isinya Kidang Kencana dengan ciri-ciri “Bubat Kawat, Mata Kuala, Bol Karah, Tracak Wojo” itu adalah sebuah kiasan.

Makna kiasan itu adalah Desa Prambon membutuhkan pemimpin memiliki ciri-ciri “Kidang Kencana” yang artinya suatu cita-cita yang tinggi dan harus digapai. “Bubat Kawat” artinya rakyat jelata atau rakyat kecil yang harus dilindungi. “Mata Kumala” artinya pemimpin yang mempunyai pandangan hidup yang baik. “Bol Karah” artinya rejeki yang harus digunakan dengan bijak. Kemudian “Tracak Waja”, artinya seseorang pemimpin yang bisa membawa rakyatnya kepada arah yang lebih baik.

“Ternyata sayembara tersebut ndak bisa menemukan Kidang Kencana. Itu ternyata sebuah sanepan [kiasan]. Kidang Kencana Bubat Kawat, Mata Kuala, Bol Karah, Tracak Wojo itu sanepan yang melambangkan seseorang yang mempuyai perwatakan seperti itu. Jadi, mencari tokohlah,” ucap Tohari.

Keramaian warga Desa Prambon, dalam Upacara Adat Sinongkelan
Keramaian warga Desa Prambon, dalam Upacara Adat Sinongkelan/Foto: Kabar Trenggalek

Ketika Kanjeng Sinongkel menyampaikan petunjuk itu kepada masyarakat, akhirnya masyarakat yakin bahwa Kanjeng Sinongkel dapat memimpin Desa Prambon. Kemudian, Kanjeng Siongkel memimpin masyarakat Desa Prambon untuk menghadapi bencana alam dan musibah yang terus menerus terjadi.

Tak hanya menyelamatkan warga Desa Prambon dari musibah besar, Kanjeng Sinongkel juga meningkatkan kesejahteraan warga melalui pertanian yang dipadukan dengan semangat menjaga alam.

“Dulu Kanjeng Sinongkel menyelamatkan warga Desa Prambon dari musibah dengan pertanian. Sebenarnya, proses sayembara hingga Kanjeng Sinongkel dijadikan pemimpin Desa Prambon itu merupakan salah satu upaya untuk menghadapi musibah, saat Kanjeng Sinongkel bersama warga menjalankan pertanian,” terang Tohari.

Wayangan setelah Upacara Adat Sinongkelan di Desa Prambon
Wayangan setelah Upacara Adat Sinongkelan di Desa Prambon/Foto: Kabar Trenggalek

Setelah upacara adat Sinongkelan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan tayuban dan wayangan. Hingga tengah malam pukul 00.00 WIB, warga Desa Prambon masih semangat untuk menyaksikan dan menikmati kegiatan itu.

Sebelumnya, Adat Sinongkelan ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2021, pada hari Minggu, 07 November 2021.

Penetapan Adat Sinongkelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, menjadi kebanggaan tersendiri, khususnya bagi warga Desa Prambon.

Upacara adat Sinongkelan diharapkan bisa dijalankan terus setiap tahun. Sehingga, Adat Sinongkelan menjadi inspirasi bagi warga Desa Prambon untuk meningkatkan kesejahteraannya melaluo pertanian dengan menjaga dan melestarikan alam.

Tags: BudayaCagar BudayaDesa PrambonKecamatan TuguSejarah
dibagikan6TweetSenddibagikan

INFO PENTING TRENGGALEK.

bisa update langsung di Telegram.

Berita Lainnya

Ilustrasi Indonesia
Gaya Hidup

Inilah Sosok Pencetus Nama Indonesia, Ternyata Orang Eropa

9:30 am 5 Agustus

Kabar Trenggalek - Meskipun kita mengaku sebagai Bangsa Indonesia, akan tetapi, bisa saja kita belum mengetahui asal mula mengapa negara...

Baca selanjutnya
Kondisi arca saat ditemukan di Situs Gondang Trenggalek
Peristiwa

Batu Merah dan Arca Jadi Temuan Ekskavasi Situs Gondang Trenggalek

7:00 pm 30 Juli

Kabar Trenggalek - Situs Gondang di Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, menjadi perhatian publik dan pelestari peninggalan benda cagar budaya selama...

Baca selanjutnya
Ilustrasi bulan saat Malam Satu Suro
Sosial

Ada 4 Larangan Bagi Pemilik Weton Sabtu Pahing pada Malam Satu Suro 30 Juli 2022

11:33 am 28 Juli

Kabar Trenggalek - Malam Satu Suro atau Bulan Muharam jatuh pada tanggal 30 Juli 2022, pada hari Sabtu Pahing. Menurut...

Baca selanjutnya
Dani Andriyanto, kolektor benda antik Trenggalek
Feature

Kolektor Benda Antik Trenggalek, Sesekali Untung Dani Andrianto Berjubel Cuan

3:34 pm 14 Juli

Kabar Trenggalek - Kolektor tak jauh beda seperti sejarawan atau arkeolog. Mereka punya pengetahuan mendalam mengenai benda-benda bersejarah. Bedanya, pengetahuan...

Baca selanjutnya
Sebagian jalan penghubung Trenggalek Ponorogo tertutup
News

Tanah Longsor Jebol Plengsengan, Sebagian Jalan Penghubung Trenggalek Ponorogo Tertutup

8:00 pm 20 Juni

Kabar Trenggalek - Wilayah Kabupaten Trenggalek diguyur hujan deras pada Minggu (19/06/2022). Hujan deras itu mengakibatkan tanah longsor hingga sebagian...

Baca selanjutnya
Kondisi jembatan putus di Tugu Kabupaten Trenggalek
News

Trenggalek Hujan Deras, Jembatan Penghubung Desa Ambles

12:30 pm 20 Juni

Kabar Trenggalek - Wilayah Kabupaten Trenggalek hujan deras pada Minggu (19/06/2022). Hujan deras itu mengakibatkan jembatan antar penghubung desa di...

Baca selanjutnya

Trending Hari Ini

Herwan Iis Sugiarto alias Wanto, perawat ODGJ di Trenggalek
Feature

Sering Pindah Tempat, Aksi Sukarela Wanto Merawat ODGJ di Trenggalek

07/08/2022

Kabar Trenggalek - Aksi sosial warga Trenggalek satu ini patut diacungi jempol. Sebab, dengan segala keterbatasan ekonomi yang ada, Herwan...

Baca selanjutnya
Mobil terbakar di Kecamatan Kampak

Kronologi Mobil Terbakar di Kecamatan Kampak

06/08/2022
Poster Yeni Inka, Joko Tingkir Ngombe Dawet

Siapa Pencipta Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet? Berikut Lirik Lagu Lengkap dan Pengarangnya

13/07/2022
Cara mendapatkan uang dari YouTube Shorts

Cara Mendapatkan Uang dari YouTube Shorts untuk Pemula

05/02/2022
Kemenangan Indonesia naik ke semifinal Piala AFF U16 2022

Indonesia Naik ke Semifinal Piala AFF U16 2022 Setelah Kalahkan Vietnam 2-1

07/08/2022
Kabar Trenggalek

Media berita online yang memuat isu publik perihal Trenggalek dan sekitarnya.

Menu Penting

  • Tentang Kami
  • Hak Jawab
  • Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Beriklan
  • Kontak

Ikuti Kami

Tidak ada hasil..
Lihat seluruh hasil
  • News
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Nasional
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Peristiwa
    • Sosial
    • Teknologi
    • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Mata Rakyat
  • Feature
  • Opini
  • Trenggalekpedia
  • Masuk
  • Sign Up

Media berita online yang memuat isu publik perihal Trenggalek dan sekitarnya.

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Masuk menggunakan akun Anda

Lupa kata sandi Sign Up

Buat Akun BAru

Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist