Kabar Trenggalek – Berbicara tentang kuliner Trenggalek, tidak habis untuk dijajaki selama satu hari. Seperti warung pojok pertigaan Desa Tanggaran, Kecamatan Pule, Trenggalek. Masakan khas Pule Trenggalek yaitu ayam ungkep yang sudah melegenda sejak berdiri tahun 1968, Sabtu (09/10/2021).
Mbah Wandi sebutan akrabnya, dalam dunia kuliner yang sudah melegenda itu berawal dari keinginannya untuk mengubah nasib. Berawal berangkat jalan kaki, hingga saat ini usahanya sudah berkembang.
“Dulu, saya mencari ayam harus jalan kaki dari rumah ke pasar dan alhamdulilah usaha ayam ungkep ini bisa bertahan sampai saat ini,” terangnya dengan ramah.
Beralamat di RT 09 RW 01 Desa Tanggaran, menjadi saksi perjuangan Mbah Wandi menjajakan kuliner ayam ungkep. Dia mengaku dulunya pernah menyajikan beberapa masakan namun langgananya tetap menyukai masakan ayam ungkep.
Baca juga: Menikmati Senja Dengan Suguhan Nasi Gegok Mbah Tumirah Khas Trenggalek
Udara yang dingin menambah kenikmatan tersendiri menyantap ayam ungkep yang dibumbui dengan rempah khas produksi Trenggalek. Proses memasak yang masih sederhana menggunakan tungku kayu, menambah aroma ruang makan.
“Kalau pas hari pasaran jawa legi, satu hari bisa menghabiskan 40 ayam, kalau hari biasa buka di warung rumah, ya sekitar 20 sampai 30 potong,” kata Mbah Wandi.
Nasi hangat dan sambal hijau, menjadi variasi yang khas ketika menyantap ayam ungkep masakan Mbah Wandi. Nampak dua tungku dan empat lobang penuh dengan ungkepan ayam.
“Kalau dari segi pelanggan, ada sopir dan pedagang pasar. Kalau di warung ya banyak dari kalangan masyarakat sekitar bahkan luar dari daerah Pule,” tambahnya.
Baca juga: Menikmati Nasi Bakar Kang Hamim Khas Trenggalek
Treswantoro seorang pecinta kuliner Trenggalek asal Kecamatan Pogalan rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk memanjakan lidah dengan menyantap ayam ungkep sambal ijo buatan mbah Wandi.
“Rasanya sangat empuk, dan bumbu rempahnya juga meresap apalagi ditambah dengan pedasnya sambal ijo [hijau] ini yang menjadi khas tersendiri,” ungkap Treswantoro.
