KBRT - Cacing pada manusia dalam menginfeksi perantaranya bermacam-macam. Namun, pada umumnya adalah lewat makanan. Terutama makanan yang tidak higienis penyajiannya.
Walaupun menginfeksi manusia, cacing tidak meninggalkan sifat aslinya yang senang dengan lingkungan yang kotor dan lembab. Itu sebabnya infeksi cacing sering ditemukan pada lingkungan masyarakat yang kumuh dan lembab.
Bukan berarti orang-orang yang selalu menjaga kebersihan akan bebas cacing 100 % karena walau diri kita sendiri bersih, kita tidak bisa menghindari kontak dengan orang lain yang bisa saja membawa telur cacing.
Gejala yang ditimbulkan akibat cacingan yaitu pantat gatal, merupakan salah satu gejala untuk jenis cacing Enterobius Vermicularis. Pada spesies cacing ini, indung cacing keluar dari lubang anus.
Biasanya di malam hari ketika kita tidur, dan meletakkan telurnya di daerah peri-anal (sekeliling anus). Dengan menggunakan selotip, contoh telur-telur dapat diambil dan dapat dilihat dengan bantuan mikroskop untuk diagnosa.
Sedangkan diare terjadi jika seseorang mengeluarkan feses dalam bentuk yang encer. Jika kotoran tersebut mengandung lendir dan darah, penderita telah mengalami fase yang disebut disentri. Diare dapat terjadi dalam kadar yang ringan maupun berat. Biasanya terjadi secara mendadak, bersifat akut, dan berlangsung dalam waktu lama.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai hal dan kadang diperlukan pengobatan khusus. Namun, sebagian besar diare dapat diobati sendiri di rumah, meskipun kita tidak yakin penyebab yang menimbulkannya.
Terkadang diare merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (Fructose, Lactose), memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan secara berlebihan, dan kelebihan Vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali mual dan muntah. Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama pada seseorang yang tidak cukup makan.
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus-menerus disertai mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung dan perut berbunyi.
Dilansir dari buku Jamu Godhog Ces Pleng karya Argo Wikanjanti, berikut ramuan jamu rebusan untuk penyakit cacingan dan diare.
Ramuan Jamu Atasi Cacingan
Siapkan 60 gram temulawak, 60 gram temu ireng, 60 gram temu giring, 15 gram buah lamtoro, dan 10 gram biji cabe jawa. Semua bahan dihaluskan, bisa diparut atau dipotong kecil-kecil. Kemudian direbus dalam panci tanah liat dengan 5 gelas air. Setelah mendidih dinginkan kemudian disaring. Ramuan ini bisa diminum 2x sehari, pagi, dan sore.
Ramuan Jamu Atasi Diare
Siapkan 10 gram daun jambu batu, 60 gram temu lawak, 60 gram kunyit, 10 gram daun sambiloto, dan 1 sendok makan garam. Setelah dicuci bersih, semua bahan kemudian dihaluskan. Bisa dipotong kecil-keci atau diparut. Kemudian direbus dalam panci tanah liat dengan 5 gelas air. Biarkan mendidih selama 5-10 menit lalu dinginkan dan disaring.
Ramuan ini bisa diminum 3x sehari sebelum atau sesudah makan. Dosisnya ½ gelas sekali minum. Agar lebih nikmat, bisa ditambahkan madu sesuai selera (1-3 sendok makan).
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz