KBRT - Agroindustri merupakan industri yang mengolah hasil pertanian (tumbuhan dan hewan) yang meliputi proses transformasi fisik dan kimia, penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Trenggalek yang memiliki sektor pertanian dan peternakan menjadi daerah dengan tingkat ketahanan pangan tinggi.
Industri ini menghasilkan produk-produk yang komponen utamanya berasal dari hewan dan tanaman. Komponen utama produk dapat diketahui dari arti penting keberadaan komponen tersebut mengkarakterisasi produk dan bukan oleh kuantitasnya dalam suatu produk tersebut. Agroindustri merupakan perpanjangan dari pertanian secara keseluruhan.
Dilansir dari buku Model kelembagaan agroindustri komoditi unggulan kayu manis dan kopi di wilayah Kerinci karya Firwan Tan & Muhammad Afdhal Chatra Perdana, pada umumnya studi-studi agroindustri di Indonesia meliputi enam aspek utama yaitu sumber daya manusia (SDM).
Kemudian, kelembagaan, sumberdaya biofisik (meliputi bahan, mutu produk, lingkungan, lahan dan lainnya), teknologi, akses pasar dan sistem pendukung (infrastruktur, modal, keuangan, kebijakan dan lainnya).
Agroindustri berorientasi pada keuntungan dan nilai tambah yang berbasis pada sektor pertanian dan mampu meningkatkan pendapatan petani. Agroindustri berorientasi pada perluasan lapangan pekerjaan, menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan berkontribusi terhadap peningkatan devisa negara.
Agroindustri juga merupakan bagian dari sistem perekonomian negara yang mampu bertahan terhadap krisis. Agroindustri mampu menyediakan produk pertanian yang dibutuhkan sektor industri lain sebagai bahan baku.
Perkembangan agroindustri dapat mendorong untuk lebih menstabilkan dan menguntungkan pertanian, ini termasuk juga menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, mulai dari tahap produksi sampai pada bagian pemasaran.
Perkembangan lebih luas dari produk agroindustri akan meningkatkan infrastruktur modal sosial (kelembagaan dan sumberdaya manusia) dan infrastruktur fisik (bangunan dan peralatan). Oleh karenanya, hal ini juga mendorong terjadinya diversifikasi dan komersialisasi pertanian yang lebih baik lagi, yang pada akhirnya tentu akan meningkatkan pendapatan, kesejahteraan dan mewujudkan ketahanan pangan.
Namun demikian agroindustri juga memiliki permasalahan seperti kurang tersedianya bahan baku yang berkelanjutan, kurang optimalnya peran dari agroindustri di pedesaan, kebijakan pemerintah yang kurang konsisten terhadap agroindustri, fasilitas permodalan yang tidak mendukung, keterbatasan pasar.
Keterbatasan infrastruktur, kurangnya perhatian terhadap penelitian dan pengembangan terhadap agroindustri, tidak terintegrasinya industri hulu dan hilir, kurangnya kualitas produksi dan prosesing, dan lemahnya entrepreneurship.
Peran agroindustri juga sangat vital dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya perekonomian yang turut menopang ekonomi negara secara nasional. Kepentingan pembangunan agroindustri sangat berkaitan dengan keperluan pengembangan kegiatan ekonomi berbasis pertanian (berkontribusi terhadap produk domestik regional bruto (PDRB), penyerapan tenaga kerja, menumbuhkan pengusaha kecil-menengah, menarik investor dan devisa ekspor).
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz