Jadi Kader Konsultan Keluarga, Begini Teknik Konselingnya

KBRT - Dalam mempraktikkan konsultasi keluarga khususnya parenting, konsultan perlu menguasai berbagai teknik konseling yang efektif untuk membantu orangtua mengatasi berbagai masalah dalam mendidik anak-anak mereka.

Terdapat tiga teknik konseling penting yang harus dikuasai oleh konsultan yaitu mendengarkan secara aktif, teknik menyampaikan saran yang efektif, dan membangun kepercayaan dengan klien.

Dilansir dari Bisnis Konsultasi Parenting karya Retno Sari, berikut teknik konseling untuk kader konsultan keluarga khususnya parenting.

Mendengarkan secara Aktif

Salah satu keterampilan kunci dalam konseling adalah kemampuan mendengarkan secara aktif. Mendengarkan secara aktif bukan hanya tentang mendengarkan kata-kata yang diucapkan oleh klien, tetapi juga tentang memahami perasaan, pikiran, dan pengalaman yang mendasarinya.

Hal ini memungkinkan konsultan untuk membangun hubungan yang empatik dan saling percaya dengan klien, serta membantu mereka mengungkapkan dan mengatasi berbagai masalah dengan lebih baik.

Teknik mendengarkan secara aktif melibatkan beberapa langkah, termasuk memberikan perhatian penuh pada klien, mengkonfirmasi pemahaman, dan menunjukkan empati. Misalnya, konsultan dapat menggunakan bahasa tubuh yang terbuka dan kontak mata yang terjaga untuk menunjukkan minat dan perhatian pada apa yang dikatakan oleh klien.

Selain itu, konsultan juga perlu menggunakan pertanyaan terbuka dan refleksi untuk mengonfirmasi pemahaman mereka tentang apa yang sedang dibicarakan oleh klien dan menunjukkan empati terhadap perasaan dan pengalaman mereka.

Teknik Menyampaikan Saran yang Efektif

Selain mendengarkan dengan seksama, konsultan juga perlu memiliki kemampuan untuk menyampaikan saran yang efektif kepada klien. Hal ini melibatkan penggunaan bahasa yang jelas dan jujur, serta kemampuan untuk menyesuaikan pesan dengan kebutuhan dan preferensi klien.

ADVERTISEMENT

Dalam menyampaikan saran, penting bagi konsultan untuk menghindari memberikan nasihat yang menghakimi atau mengarahkan, dan lebih fokus pada memberikan informasi yang berguna dan memberdayakan klien untuk mengambil keputusan yang tepat.

Salah satu teknik yang efektif dalam menyampaikan saran adalah dengan menggunakan pendekatan kolaboratif. Ini melibatkan konsultan dan klien bekerja sama untuk mengeksplorasi berbagai opsi dan strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien. 

Dengan mengadopsi pendekatan ini, konsultan dapat membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan klien dan membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah.

Membangun Kepercayaan dengan Klien

Kepercayaan adalah pondasi yang penting dalam hubungan konseling yang efektif. Tanpa kepercayaan, klien mungkin tidak merasa nyaman untuk berbagi pengalaman pribadi atau mengungkapkan perasaan yang dalam, yang dapat menghambat proses konseling.

Oleh karena itu, penting bagi konsultan untuk membangun dan memelihara kepercayaan dengan klien melalui perilaku yang konsisten, komunikasi terbuka, dan profesionalisme yang tinggi.

Salah satu cara untuk membangun kepercayaan dengan klien adalah dengan memperhatikan privasi dan kerahasiaan informasi yang dibagikan oleh klien. Konsultan perlu menegaskan kepada klien bahwa informasi yang dibagikan akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan diserahkan kepada pihak lain tanpa izin mereka.

Selain itu, konsultan juga perlu menghormati nilai, keyakinan, dan budaya klien, serta menunjukkan sikap yang terbuka dan tidak memihak dalam membantu mereka mengatasi masalah yang dihadapi.

Dengan menguasai teknik mendengarkan secara aktif, menyampaikan saran yang efektif, dan membangun kepercayaan dengan klien, konsultan dapat menjadi mitra yang berharga bagi orangtua dalam mendidik anak-anak mereka.

Dengan membentuk hubungan yang saling percaya dan saling menguntungkan, konsultan dapat membantu orangtua merasa lebih yakin dan mampu dalam menghadapi berbagai tantangan dalam mendidik anak-anak mereka.