KBRT - Melonjaknya harga emas dunia dan melemahnya rupiah semakin meningkatkan risiko inflasi. Hal ini berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang semakin menurun.
Sebagian masyarakat menengah mengkonversikan dana dingin menjadi emas atau logam mulia. Sedangkan masyarakat dari kalangan menuju menengah memilih untuk menimbun tabungan.
Hal ini dilakukan untuk menuju kestabilan ekonomi di tengah krisis yang sedang terjadi. Dalam perjalanan menuju stabilitas finansial, penting untuk memahami dampak dari kurangnya tabungan.
Dilansir dari buku Tabungan yang Sukses: Cara Membangun Dana Darurat dan Menabung dengan Konsisten karya Rizka Ayu, kurangnya tabungan bisa menjadi sebuah beban yang berat dan mengganggu stabilitas finansial seseorang dalam banyak cara.
Tanpa tabungan yang memadai, individu menjadi rentan terhadap keadaan darurat yang tidak terduga. Misalnya, ketika terjadi kecelakaan atau sakit yang memerlukan biaya pengobatan yang besar, tanpa dana darurat yang cukup.
Kemudian, seseorang mungkin terpaksa menggunakan kartu kredit atau bahkan meminjam uang, yang pada akhirnya hanya menambah beban finansial dengan bunga-bunga tinggi.
Kurangnya tabungan juga bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara keseluruhan. Tanpa tabungan yang mencukupi, seseorang mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti membayar tagihan listrik, membeli makanan, atau memenuhi kebutuhan primer lainnya. Ini bisa berujung pada stres dan ketidakstabilan mental karena terus-menerus merasa tidak aman secara finansial.
Selain itu, kurangnya tabungan juga dapat menghambat kemampuan seseorang untuk merencanakan masa depan mereka. Misalnya, tanpa tabungan yang cukup, seseorang mungkin tidak dapat memikirkan untuk membeli rumah, pendidikan anak-anak, atau bahkan pensiun.
Ini bisa membuat seseorang terjebak dalam lingkaran setan keuangan di mana mereka terus-menerus berjuang untuk bertahan hidup tanpa melihat ke depan untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang.
Selain dampak individu, kurangnya tabungan juga dapat berdampak negatif pada perekonomian secara keseluruhan. Ketika banyak orang tidak memiliki tabungan yang mencukupi, ini dapat mengurangi daya beli masyarakat secara keseluruhan.
Hal ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi karena kurangnya pengeluaran konsumen yang cukup untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan lapangan kerja.
Dengan demikian, penting bagi setiap individu untuk menyadari betapa pentingnya membangun tabungan yang kokoh. Tabungan yang mencukupi bukan hanya tentang memiliki uang di bank.
Tetapi juga tentang menciptakan keamanan finansial, mengurangi stres, dan memungkinkan seseorang untuk merencanakan masa depan mereka dengan lebih baik.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zamz