KBRT - Terapi behavioral dan cognitive behavioral telah terbukti efektif dalam mengelola gejala ADHD pada anak-anak dan remaja. Terapi behavioral biasanya melibatkan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti penguatan positif, penjadwalan waktu, dan penggunaan sistem imbalan dan hukuman.
Metode ini bertujuan untuk meningkatkan kontrol impuls, fokus perhatian, dan kemandirian. Di sisi lain, terapi cognitive behavioral lebih fokus pada pemahaman dan pengelolaan pola pikir dan perilaku yang negatif.
Dilansir dari buku Pemahaman Baru tentang ADHD karya Amanda Syifa, terapi ini melibatkan pembelajaran keterampilan pengaturan emosi, pemecahan masalah, dan strategi pengendalian diri. Dengan membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang tidak sehat, terapi ini dapat membantu mengurangi gejala ADHD dan meningkatkan fungsi eksekutif.
Meskipun terapi behavioral dan cognitive behavioral telah terbukti bermanfaat, penting untuk mengakui bahwa hasilnya dapat bervariasi antara individu. Dalam beberapa kasus, terapi ini mungkin memerlukan waktu dan komitmen jangka panjang untuk melihat perubahan yang signifikan.
Penggunaan Obat-Obatan dalam Pengelolaan ADHD
Obat-obatan sering digunakan sebagai bagian dari pengelolaan ADHD, terutama jika gejala tersebut sangat mengganggu fungsi sehari-hari individu. Beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengobati ADHD termasuk stimulan dan non-stimulan.
Stimulan, seperti metilfenidat dan amfetamin, bekerja dengan meningkatkan aktivitas neurotransmitter tertentu di otak, yang membantu meningkatkan fokus perhatian dan kontrol impuls. Meskipun efektif dalam mengurangi gejala ADHD, stimulan juga dapat menyebabkan efek samping seperti peningkatan denyut jantung, kecemasan, dan gangguan tidur.
Di sisi lain, non-stimulan, seperti atomoksetin, bekerja dengan mekanisme yang berbeda dalam otak untuk meningkatkan fokus perhatian dan mengurangi impulsivitas. Meskipun biasanya memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada stimulan, non-stimulan sering memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai efek terapeutik yang signifikan.
Penggunaan obat-obatan dalam pengelolaan ADHD harus selalu dipantau oleh profesional kesehatan mental yang berpengalaman, dan terapi farmakologis harus disesuaikan dengan kebutuhan individu dan respons terhadap pengobatan.
Dengan memahami berbagai pendekatan intervensi dan pengelolaan ADHD, kita dapat membantu individu dengan kondisi ini mengembangkan strategi yang efektif dalam mengelola gejala mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz