Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Kenapa Cabai Rasanya Pedas?

  • 21 Apr 2025 09:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Cabai mempunyai rasa pedas karena mengandung senyawa yang disebut kapsaisin. Kapsaisin terkandung dalam biji cabai. 

    Kapsaisin inilah yang memberikan sensasi rasa panas dan terbakar di lidah. Itulah sebabnya merasakan pedas di lidah saat memakan cabai.

    Dilansir dari Seri Cari Tahu, Yuk!: Mengapa Cabai Pedas? karya Faisol Anam, kapsaisin berfungsi untuk melindungi diri dari hewan pemangsa dan serangan jamur. 

    Hewan yang mencoba memakan cabai akan merasa kepedasan, lalu akhirnya pergi meninggalkan cabai. Perkembangan jamur pada cabai pun akan terhambat karena kapsaisin menyebabkan rasa panas.

    Cabai rawit terasa lebih pedas karena kandungan kapsaisin cabai rawit lebih banyak daripada cabai merah. Untuk mengukur kepedasan cabai dengan aman dan akurat, yaitu menggunakan Skala Scoville. Angka yang makin besar menunjukkan bahwa cabai yang diukur makin pedas.

    Mengonsumsi cabai akan meningkatkan suhu tubuh secara perlahan. Lalu, metabolisme tubuh akan meningkat. Tubuh pun akan terasa hangat, lalu keluar keringat bercucuran.

    Kapsaisin bekerja dengan merangsang saraf pusat (otak). Saraf pusat lalu bekerja untuk meningkatkan suhu tubuh dan melebarkan pembuluh darah. Naiknya suhu tubuh menyebabkan tubuh mengeluarkan keringat.

    Pelebaran pembuluh darah, salah satunya pembuluh darah di hidung, menyebabkan ingus meler keluar. Itulah sebabnya hidung kamu dapat mengeluarkan ingus saat kepedasan.

    Cabai hijau dapat berubah menjadi merah karena mengandung senyawa kapsantin. Kapsantin adalah zat yang memberi warna merah pada cabai. Kandungan kapsantin makin bertambah saat cabai makin tua. Kapsantin juga dapat dijadikan pewarna alami untuk makanan.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Kapsaisin yang masuk ke dalam tubuh akan merangsang pengeluaran endorfin. Endorfin adalah suatu zat dari otak (hormon) yang membuat merasa senang dan bahagia. Endorfin inilah yang meningkatkan nafsu makan.

    Salah satu efek memakan cabai adalah mengeluarkan air mata, seperti orang menangis. Selain itu, terlalu banyak makan cabai dapat menyebabkan sakit perut atau mulas, mulut dan tenggorokan terasa terbakar, hidung meler, hingga berkeringat. Namun, efek yang terjadi pada setiap orang dapat berbeda-beda.

    Jika merasa kepedasan setelah makan cabai, dapat melakukan beberapa cara berikut untuk menghilangkan rasa pedas yaitu dengan meminum susu. Susu dapat menghilangkan rasa pedas. Susu akan menghilangkan zat kapsaisin yang menempel di saraf lidah.

    Cara lain yaitu dengan mengunyah makanan lain. Dengan mengunyah makanan yang agak keras, seperti kerupuk, keripik, peyek, atau kue-kue kering, saraf lidah akan beralih menyerap rasa makanan tersebut. Dengan demikian, rasa pedas dari kapsaisin akan berkurang.

    Dapat juga menghilangkan rasa pedas dengan makan makanan manis. Rasa manis, misalnya dari buah-buahan, akan menggantikan rasa pedas dari cabai. Dengan begitu, rasa pedas akan berkurang.

    Yang umum dilakukan adalah dengan minum air. Minum air akan melarutkan kapsaisin yang masih menempel di lidah sehingga rasa pedas akan berkurang.

    Tidak semua cabai rasanya pedas. Ternyata ada cabai yang rasanya manis. Contohnya, cabai honey zepper sweet habanero dan cabai anggello. Cabai anggello adalah cabai hasil penelitian dari Syngenta (lembaga pangan di Inggris). 

    Cabai-cabai tersebut rasanya manis seperti buah melon. Cabai anggello tidak hanya manis, tetapi juga tidak berbiji.

    Kabar Trenggalek - Edukasi

    Editor:Lek Zuhri

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf