KBRT – Ribuan masyarakat Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, memadati jalur arak-arakan dalam rangkaian kegiatan Bersih Desa dan Labuh Laut di Pantai Cengkrong, Minggu (29/06/2025). Meski diguyur hujan dan angin kencang, semangat warga untuk melestarikan tradisi tetap membara.
Arak-arakan yang diikuti sekitar 3.000 peserta itu memanjang hingga 2 kilometer, dimulai dari Balai Desa Karanggandu dan berakhir di bibir Pantai Cengkrong.
Thoyibun, Sekretaris Desa Karanggandu, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara bersih desa yang telah berlangsung sejak Jumat.
“Rentetan kegiatan ini diawali dengan bersih desa dari Jumat kemarin. Hari ini acara seluruh masyarakat Karanggandu jadi satu, bersih desa dan labuh laut,” ujar Thoyibun.
Peserta arak-arakan terdiri dari unsur Forkopimcam Watulimo, nelayan, perangkat desa, serta seluruh elemen masyarakat Karanggandu. Tidak hanya berjalan kaki, para peserta juga membawa berbagai simbol budaya, mulai dari kesenian jaranan, maskot desa, hingga tumpeng sedekah bumi.
“Dalam arak-arakan terdapat semua kebudayaan Desa Karanggandu seperti jaranan, maskot, dan lain-lain,” tambahnya.
Puncak arak-arakan ditandai dengan pelarungan Tumpeng Agung ke laut, sebagai bentuk syukur masyarakat nelayan. Selain itu, terdapat pula 10 tumpeng sedekah bumi dari 9 RW yang berisi hasil pertanian seperti sayur dan buah. Tumpeng-tumpeng tersebut dibagikan secara langsung kepada masyarakat yang hadir.
“Selain 1 tumpeng agung di laut, kemudian nanti juga ada 10 tumpeng sedekah bumi dari 9 RW yang nanti dibagikan kepada masyarakat,” terang Thoyibun.
Pantauan Kabar Trenggalek menunjukkan antusiasme masyarakat begitu tinggi, meskipun cuaca di Pantai Cengkrong tidak bersahabat. Ribuan warga tetap memadati lokasi prosesi dan bahkan berebut tumpeng sebagai simbol berkah dan kebersamaan.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz