Cuaca Cerah Namun Trenggalek Terasa Dingin, Ini Jawaban BMKG Jawa Timur

Landscape area persawahan di Kelurahan Surodakan Trenggalek/Foto: Beni Kusuma (Kabar Trenggalek)

Beberapa hari kemarin Trenggalek dilanda hujan tanpa henti hingga menyebabkan bencana banjir. Cuaca berubah jadi cerah, namun Trenggalek terasa dingin.

Saat ini, penyebab Trenggalek terasa dingin jadi pertanyaan sebagian warga Trenggalek. Suhu dingin ini, berdasarkan catatan Kabar Trenggalek, sudah berlangsung sudah dua hingga tiga hari kebelakang sejak tulisan ini diterbitkan.

Advertisement - Swipe ke atas untuk lanjutkan membaca

Untuk mengetahui jawabannya, Kabar Trenggalek meminta konfirmasi kepada Unit Analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Jawa Timur.

Berdasarkan penjelasan Unit Analisa BMKG Jawa Timur, saat ini Trenggalek sedang dilalui angin muson timur.  Air muson timur tersebut hanya membawa sedikit uap air ke wilayah Indonesia maupun jawa Timur, termasuk Trenggalek.

“Karena sedikitnya uap air yang terkandung di udara, mengakibatkan suhu akan cenderung lebih dingin dibandingkan [hari-hari] sebelumnya,” jelas Unit Analisa BMKG Jawa Timur, Rabu (12/07/2023).

Advertisement - Swipe ke atas untuk lanjutkan membaca

Lanjutnya, pada malam hari semakin dingin. Hal ini terjadi karena pelepasan panas atau hilangnya panas akibat pelepasan radiasi bumi.

Berdasarkan informasi BMKG Jawa Timur, pada Rabu (12/07/2023), suhu terdingin di Kabupaten Trenggalek bisa mencapai 20° celcius. Dengan kecepatan angin 30 km/jam.

Kendati demikian, Unit Analisa BMKG Jawa Timur mengungkapkan kondisi seperti ini normal terjadi. Diperkirakan Trenggalek terasa dingin akan berlangsung selama sepekan ke depan.

Advertisement - Swipe ke atas untuk lanjutkan membaca

Unit Analisa BMKG Jawa Timur turut menghimbau kepada masyarakat agar menggunakan jaket atau pakaian hangat saat udara dingin berlangsung sehingga suhu tubuh akan tetap terjaga.

“Juga konsumsi minuman hangat yang menyehatkan tubuh agar tetap terjaga kesehatan pada saat suhu dingin masih berlangsung,” tandas Unit Analisa BMKG Jawa Timur.

Advertisement - Swipe ke atas untuk lanjutkan membaca

Artikel terkait