Ziarah Makam Mbah Dumbo, Ribuan Apem Dumbo Hujani Gunung Kebo Trenggalek

ziarah makam mbah dumbo ribuan apem dumbo hujani gunung kebo

Ziarah makam Mbah Dumbo di Puncak Gunung Kebo Trenggalek/Foto: Adib Tamami (Kabar Trenggalek)

Fajar baru menyingsing, seribuan lebih masyarakat Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, bergegas untuk menaiki Gunung Kebo. Mereka berziarah makam Mbah Dumbo, salah satu sesepuh Desa Ngadirenggo.

Tak hanya masyarakat Desa Ngadirenggo saja, salah satu dari rangkaian acara bersih desa ini diikuti oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, babinsa maupun BKTM. Bahkan, dalam acara kali ini diikuti oleh masyarakat luar kota, seperti Pulau Bali.

Dalam t yang biasa disebut “muncak” ini, masyarakat membawa berbagai macam makanan khas kenduri dan apem dumbo. Tak ayal, puncak Gunung Kebo yang menjadi persemayaman Mbah Dumbo ini bak dihujani apem dumbo. Mengingat, jumlah apem dumbo yang dibawa oleh masyarakat sangat banyak.

Antusiasme masyarakat Desa Ngadirenggo naik ke puncak Gunung Kebo Trenggalek/Foto: Adib Tamami (Kabar Trenggalek)

Setelah melaksanakan kenduri, seluruh elemen masyarakat dengan antusias menikmati apem dumbo dan makanan lainnya bersama-sama di puncak gunung Kebo. Hal ini sebagai wujud terima kasih dengan mendoakan Mbah Dumbo dan sesepuh desa yang dipercaya mengawali pembukaan wilayah Ngadirenggo dan sekitarnya.

Mulyanto, Kepala Desa Ngadirenggo, mengatakan t muncak itu merupakan acara kedua dari keseluruhan rangkaian acara bersih Desa Ngadirenggo tahun 2023.

Bersih desa kali sudah dimulai dari Kamis pagi (01/06/2023) dengan dibuka Majelis Dzikir Maulidurrasul Al-Hikmah. T muncak itu disambung dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk Jumat malam (02/06/2023), dengan dalang Ki Guswanto dan bintang tamu Cak Yudho dari Ngawi.

Apem Dumbo, makanan khas t muncak ziarah makam Mbah Dumbo/Foto: Adib Tamami (Kabar Trenggalek)

“Melihat antusiasme masyarakat Ngadirenggo dan sekitarnya tentunya saya sangat berterima kasih sekali. Apalagi yang datang dari luar kota seperti Jombang, Lamongan dan lain-lain bahkan ada yang dari Bali. Tentunya dapat menjadi sebuah barometer tersendiri bagi trenggalek khususnya akan arti pentingnya guyub rukun”, ujar kepala desa yang sudah menjabat selama dua periode itu.

Terakhir, Mulyanto berpesan dengan semangat bersih desa, masyarakat dapat bersatu dapat menciptakan desa aman kondusif serta guyub rukun, sehingga dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya.

Selain itu pula, Mulyanto berharap masyarakat untuk turut serta memeriahkan rangkaian acara bersih desa. Seperti kegiatan sepeda santai dan pagelaran Reog Ponorogo yang bakal dilaksanakan pada Minggu pagi (04/06/2023) di lapangan Kecamatan Pogalan.

Kerumunan masyarakat Desa Ngadirenggo muncak ziarah makam Mbah Dumbo/Foto: Adib Tamami (Kabar Trenggalek)

Mustofa, pemuda Dukuh Grojogan, Desa Ngadirenggo, mengatakan keikutsertaannya dalam tradisi muncak itu sebagai wujud Terima kasih kepada sesepuh desa. Baginya, mengikuti t muncak itu sangat istimewa.

“Saya mengajak istri dan anak saya untuk mengikuti acara ini adalah ingin menikmati makanan khas acara ini yaitu apem dumbo, juga ingin menikmati suasana matahari terbit di puncak gunung,” terang Mustofa saat ditemui Kabar Trenggalek.

Berbeda lagi dengan Marzuki, pemuda Dukuh Grojogan, yang mengikuti tradisi muncak ini untuk berziarah ke sesepuh desa serta sebagai healing (nyantai).

“Karena bisa melihat pemandangan Trenggalek dari puncak Gunung Kebo. Sekaligus survei cewek cantik dari dusun sebelah” ucapnya sambil tertawa lebar.

Exit mobile version