Makarya Ning Desa Trenggalek, Bunda Novita Beri Tips Penanganan Stunting 

Bunda Novita edukasi penekanan angka stunting di Trenggalek

Bunda Novita edukasi penekanan angka stunting di Trenggalek

Angka stunting di Kota Alen Alen Trenggalek turun. Semula di kisaran angka 32%, kini menjadi 8%. Penurunan tersebut tidak membuat lelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek untuk menekan angka stunting.

Seperti yang dilakukan Bunda Novita Hardini Mochamad, dalam setiap pertemuan, dirinya memberikan langkah edukasi dalam penanganan stunting. Mulai dari mitigasi stunting sebelum menikah hingga asupan gizi.

Dalam ‘Makarya Ning Desa’ di Desa Banaran, Kecamatan Tugu, Novita menerangkan untuk penanganan stunting adalah multi sektor dengan teknik konvergensi.

Semuanya harus terlibat aktif, mulai terlibat segi pangan, gizi, serta lingkungan hidup. Mitigasi utama stunting yaitu dari calon pengantin.

“Kementerian agama terlibat dalam edukasi calon pengantin, kemudian pada waktu hamil tidak terjadi gangguan gizi. Saat hamil juga ada edukasi kelas ibu,” terang Novita.

Papar Novita, jika memang terjadi ibu hamil dengan gangguan gizi yang potensi stunting, maka nantinya ada Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

“Alhamdulilah, Pemberian Makanan Tambahan, anggaran dari pusat untuk Trenggalek cukup lumayan banyak,” kata Novita.

Saat berkunjung ke Desa Banaran, Novita juga mengapresiasi kades posyandu, karena sudah ada tim pendamping asi dari kelompok masyarakat.

“Makanan bergizi itu tidak harus mahal. Di Trenggalek memiliki laut yang luas dan menghasilkan ikan yang memiliki kandungan zinc sebagai pencegah stunting, jadi ikan laut lebih murah dan mudah dijangkau daripada daging untuk masyarakat,” tegas istri Mochamad Nur Arifin, itu.

Tambahnya, untuk memberikan contoh kepada kades TP-PKK setiap kunjungan dirinya memberikan edukasi cara memasak yang kandungan gizi berimbang dan mencegah stunting. “Masak ini sebagai contoh ke kades supaya nanti bisa disalurkan kepada masyarakat luas,” ujar Novita.

Exit mobile version